Kenapa Harga di Aplikasi Temu Bisa Murah dan Buat Pelaku UMKM Resah?
Jakarta, CNN Indonesia —
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) resmi memblokir aplikasi Yang lalu. Sebab, sangat meresahkan pelaku UMKM karena harga barang yang dijual sangat murah.
Menteri UKM Teten Masduki menyebutkan harga barang di aplikasi Temu bisa murah karena sistem perdagangannya lintas batas atau menghubungkan langsung penjual dari luar negeri ke konsumen. Ia bahkan menyebut aplikasi ini lebih berbahaya dari TikTok Store.
“Ini yang saya khawatir ada satu lagi satu aplikasi virtual, lintas batas yang saya kira akan masuk ke kita dan ini lebih dahsyat dari Tiktok (store),” ujar Teten dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI, pada Juni lalu.
Dengan sistem mempertemukan langsung penjual dan produsen. Dengan itu, maka tidak ada lagi barang yang melalui pengecer, afiliasidan pihak ketiga yang membuat harga sampai ke konsumen jadi lebih mahal.
Artinya, keberadaan Temu akan menghapus pengecer Dan afiliasi atau pihak ketiga. Selain itu, Temu juga memungkinkan barang dari pabrik China masuk ke Indonesia dengan bebas.
Dengan tak adanya sistem tanpa rantai pasok barang ini, maka harganya jauh lebih murah. Kondisi ini lah yang dinilai berbahaya bagi UMKM dalam negeri.
Temu pertama kali diluncurkan pada 2022 dan meraih kepopuleran dengan cepat di AS. Bahkan Temu menjadi salah satu aplikasi yang paling banyak diunduh di App Retailer dan Google Play Retailer dengan jumlah unduhan mencapai 165 juta.
Dengan jumlah unduhan yang begitu besar, Temu juga memiliki pengguna aktif yang banyak. Jumlah pengguna aktif Temu mencapai 167 juta orang setiap bulannya, bahkan pengguna Temu di AS setidaknya ada 50 juta pengguna.
Kepopuleran Temu di AS juga didukung oleh iklan, Temu telah menggelontorkan miliaran greenback untuk beriklan. The Wall Side road Magazine menyatakan perusahaan ini merupakan pengiklan terbesar kelima di AS pada kuartal keempat 2023. Analis JP Morgan memperkirakan perusahaan ini akan menghabiskan US$3 miliar untuk pemasaran di 2024.
(ldy/agt)