Saaih Halilintar gagal mengikuti PON XXI Aceh-Sumut 2024. Hal itu terjadi karena adik Atta Halilintar itu tidak tidak memiliki NPWP dan BPJS Kesehatan.

DJP Jawab Polemik Saaih Halilintar Gagal ke PON karena Tak Punya NPWP




Jakarta, CNN Indonesia

Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan buka suara terkait Saaih Halilintar yang gagal ikut PON 2024 sebagai atlet golfing mewakili Banten karena tidak memiliki NPWP.

Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat Dwi Astuti mengatakan kegagalan kepesertaan Saaih Halilintar dalam PON tidak terkait dengan tugas dan fungsi DJP. Setelah dilakukan pengecekan information, adik Atta Halilintar tersebut telah memiliki NPWP.

“Berdasarkan administrasi DJP, yang bersangkutan (Saaih) telah mempunyai NPWP sejak 2020,” kata Dwi kepada CNNIndonesia.com, Rabu (11/9).

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN DENGAN KONTEN

Menurut Dwi, persyaratan kepemilikan NPWP dalam kepesertaan PON merupakan ketentuan dari panitia penyelenggara, bukan dari DJP.

Namun, ia menekankan bahwa banyak kerugian yang akan dialami masyarakat apabila tidak memiliki NPWP.

Contohnya, dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakan, mendapatkan layanan yang mensyaratkan NPWP seperti pengajuan kredit perbankan, pembuatan izin usaha atau SIUP, melamar pekerjaan, dan sebagainya.

“Bagi Wajib Pajak yang tidak memiliki NPWP maka tidak dapat memenuhi hak dan kewajiban sebagai warga negara,” jelasnya.

Untuk itu, bagi Wajib Pajak yang telah memenuhi persyaratan subjektif dan objektif untuk memiliki NPWP, tetapi tidak mendaftarkan diri untuk memperolehnya, maka DJP akan menerbitkan NPWP tersebut tanpa persetujuan.

“DJP berhak untuk menerbitkan NPWP secara jabatan dengan kewajiban perpajakannya yang dimulai sejak syarat subjektif dan objektif terpenuhi. Hal ini diatur berdasarkan ketentuan Pasal 2 ayat (4) dan (4a) UU KUP,” pungkasnya.

Sebelumnya, Manajer Tim PON Cabor Golfing dari Provinsi Banten, Paulus Rudy mengungkap semua atlet harus memenuhi syarat administrasi KTP, NPWP, BPJS, Kartu Keluarga, hingga KIA. Namun, Saaih ternyata tidak memiliki NPWP dan BPJS Kesehatan sehingga gagal.

“Pihak Saaih sampai tanggal 30 Juli ada WA ke saya, masih menanyakan ‘Om apakah bisa NPWP-nya pakai orang tuanya?’ Pertanyaan saya berarti, satu belum diurus, kedua saat itu juga saya menjawab, ‘Maaf, Saaih belum bisa ikut PON karena tidak lolos sebagai administrasi’,” ungkap Paulus Rudy, dikutip dari detik.com.

[Gambas:Video CNN]

(ldy/pta)



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *