Wapres Usul Warga yang Rajin Bayar Iuran BPJS Kesehatan Dapat Insentif
Jakarta, CNN Indonesia —
Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta BPJS Kesehatan memberikan insentif bagi peserta yang rajin membayar iuran. Hal ini guna mendorong peserta untuk taat dalam membayar iuran.
Pasalnya, ia melihat masih ada masyarakat yang belum melaksanakan kewajiban iurannya.
“Evaluasi sistem pembayaran kewajiban iuran yang telah ada, bisa dalam bentuk program restrukturisasi atau pemberian insentif bagi mereka yang lebih awal melunasi kewajiban iurannya,” kata Ma’ruf dalam acara Pemberian Penghargaan Common Well being Protection (UHC) di Krakatau Grand Ballroom TMII, Jakarta Timur, Kamis (8/8).
Selain itu, ia juga meminta BPJS Kesehatan mendorong ketepatan penyaluran subsidi pembayaran agar manfaatnya dapat dirasakan bagi mereka yang benar-benar membutuhkan.
Tak hanya itu, ia juga ingin BPJS Kesehatan memastikan adanya tracking dan evaluasi secara berkelanjutan terhadap kualitas pelayanan. Pemerintah pusat, daerah, dan fasilitas kesehatan harus memastikan setiap warga negara dapat mengakses layanan kesehatan tanpa terkendala biaya dan lokasi.
Ma’ruf pun mengapresiasi capaian kepesertaan BPJS Kesehatan saat ini. Berdasarkan information BPJS Kesehatan in line with 1 Agustus 2024, jumlah peserta JKN-KIS telah mencapai 275 juta jiwa atau lebih dari 98 persen dari general penduduk.
Namun, ia ingin pihak BPJS Kesehatan tak berpuas diri. Menurutnya, jangkauan kepesertaan program jaminan kesehatan nasional (JKN) itu harus diperluas menjadi 100 persen.
Oleh karena itu, perlu adanya pelibatan tokoh masyarakat dan tokoh agama dalam mensosialisasikan manfaat JKN. Ini terutama bagi mereka yang tinggal di daerah terpencil, terluar, dan sulit terjangkau.
“Pemerintah daerah harus mendorong agar setiap penduduk yang berada di wilayahnya terdaftar sebagai peserta aktif dalam program JKN,” kata Ma’ruf.
(mrh/pta)