Kekayaan 1 Persen Orang Terkaya Dunia Melesat Rp684.600 T
Jakarta, CNN Indonesia —
Riset terbaru dari Oxfam World menemukan 1 persen populasi orang terkaya dunia telah mengalami peningkatan kekayaan sebesar US$42 triliun atau setara Rp684.600 triliun (asumsi kurs Rp16.302 in keeping with dolar AS) selama 10 tahun terakhir.
Jumlah tersebut hampir 34 kali lipat lebih banyak dari 50 persen populasi international terbawah.
Melansir CNN, riset tersebut dirilis menjelang pertemuan para menteri keuangan dan gubernur financial institution sentral G20 di Brasil.
Kekayaan bersih rata-rata kaum elit melonjak hampir US$400 ribu atau Rp6,5 miliar in keeping with orang dibandingkan dengan hanya US$335 atau Rp5,4 juta untuk separuh penduduk terbawah.
“Ketidaksetaraan telah mencapai tingkat yang tidak senonoh, dan hingga saat ini pemerintah telah gagal melindungi manusia dan planet ini dari dampak bencana,” ujar Max Lawson, kepala kebijakan ketidaksetaraan Oxfam World.
“Satu persen orang terkaya di dunia terus mengisi kantong mereka, sementara sisanya dibiarkan mengais-ngais remah-remah,” sambungnya.
Organisasi nirlaba yang fokus mengatasi ketimpangan ekonomi, Oxfam, secara rutin menerbitkan laporan yang menyoroti ketidaksetaraan international dan mendorong perubahan untuk mulai menyeimbangkan keadaan.
Analisis terbaru ini muncul ketika kelompok advokasi tersebut, bersama dengan beberapa mitra, meminta para pemimpin G20 untuk menaikkan pajak bagi orang-orang ultra-kaya.
Sebagai bagian dari kepresidenan G20, pemerintah Brasil baru-baru ini menugaskan sebuah studi untuk menaikkan pajak bagi orang kaya.
Laporan yang disusun oleh ekonom dan pakar ketimpangan Perancis Gabriel Zucman itu menemukan bahwa pajak minimal 2 persen atas kekayaan miliarder international akan menghasilkan antara US$200 miliar hingga US$250 miliar (Rp3.260 triliun-Rp4.075 triliun) dari sekitar 3.000 pembayar pajak setiap tahunnya.
Menurut EU Tax Observatory, yang dikelola oleh Zucman, orang tremendous kaya di negara-negara besar membayar pajak yang jauh lebih kecil daripada orang biasa. Ditambah lagi, kekayaan mereka dikenakan pajak dengan tarif efektif hanya 0 persen-0,5 persen.
Para pejabat keuangan dari negara-negara terbesar di dunia memulai pembicaraan awal tahun ini untuk memperkenalkan pajak minimal international bagi para miliarder.
Namun, mendapatkan kesepakatan di antara para pemimpin G20 akan sulit dan bisa memakan waktu lama. Pajak semacam itu juga rumit untuk diterapkan.
(berbagi/pikiran)