Jurus Mendag Jaga Harga Pangan Murah di Lebaran
Jakarta, CNN Indonesia –
Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso akan melakukan berbagai langkah untuk memastikan harga bahan pangan tetap stabil saat lebaran nanti, mulai dari beras hingga daging.
Menurutnya, koordinasi dengan distributor, satgas pangan hingga melakukan pengecekan rutin ke pasar bakal dilakukan, terutama sepekan sebelum hari raya.
“Kita bersama-sama menjaga barang-barang ini, terutama menghadapi lebaran. Jadi kita akan terus kontrol secara rutin, ya, harga-harga di seluruh Indonesia, ya. Agar pasokan terjamin, kemudian harga juga stabil,” ujarnya saat meninjau harga bapok di Pasar Ciracas, Sabtu (15/3).
IKLAN
Gulir untuk melanjutkan konten
Koordinasi dengan distributor, satgas pangan hingga pemasok dipastikan tidak hanya dilakukan di Jakarta saja, tapi seluruh wilayah di Indonesia melalui Sistem Pemberian Pelayanan Keperawatan Profesional (SP2KP).
“Melalui SP2KP kita tahu daerah mana yang mahal. Ya, jadi nanti kalau mahal udah ketahuan berapa harga in step with komoditi, ya in step with hari itu kita akan ketahuan. Sehingga kalau ada di daerah yang harganya mahal, kita langsung berkomunikasi ke dinas, ke distributor, ke pemasok, ke produsen,” ujar Budi.
Dalam tinjauan pasar hari ini, Budi menegaskan harga yang ditemukan stabil bahkan cenderung murah karena di bawah Harga Acuan Tertinggi (HET).
Ia merinci telur ayam dibanderol Rp28 ribu in step with kg, padahal HET nya Rp30 ribu in step with kg. Begitu juga dengan harga beras Rp12 ribu in step with kg dari HET sebesar Rp12.500 in step with kg.
Harga ayam apalagi tercatat sebesar Rp26 ribu in step with kg. Padahal, harga acuannya sebesar Rp40 ribu in step with kg. Sementara, harga daging stabil Rp140 ribu in step with kg.
“Jadi mudah-mudahan sampai lebaran commonplace. Seterusnya lah ya, seterusnya inginnya harga pangan, harga bahan kebutuhan pokok ini terus commonplace. Sehingga masyarakat itu terjangkau untuk membeli,” jelasnya.
Tak hanya itu, Budi juga memastikan harga minyak goreng kemasan Minyakita akan tetap stabil dan takaran sesuai. Pasalnya, pengawasan untuk pengemasan ulang akan dilakukan langsung oleh pemerintah.
“Nanti Minyakita terus kita kita koordinasikan dengan para pemasok, para distributor termasuk repacker. Ya repacker itu kan kita kontrol terus kan, kita kontrol produksinya juga alat-alat ukur-ukurannya,” pungkas Budi.
(ldy/sfr)