Luhut Sebut Ratusan Ribu Lowongan Akan Dibuka Dalam Waktu Dekat
Jakarta, CNN Indonesia –
Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Pandjaitan menyebut pemerintahan Presiden Prabowo Subianto bakal menyiapkan ratusan ribu lowongan kerja (loker) di industri tekstil.
Luhut menyebut sang Kepala Negara menaruh perhatian kepada industri tekstil dan produk tekstil (TPT). Oleh karena itu, pemerintah akan menyiapkan banyak lowongan pekerjaan untuk rakyat Indonesia.
Menurutnya, upaya itu tidak akan sulit dilakukan.
IKLAN
Gulir untuk melanjutkan konten
“Itu saya kira beberapa ratusan ribu lapangan kerja dalam beberapa waktu ke depan tidak akan sulit kita dapatkan,” kata Luhut di Kemenko Perekonomian, Jakarta Pusat, Rabu (12/3).
Luhut mengatakan untuk menggenjot penciptaan lapangan kerja itu, opsi yang dikejar pemerintah adalah memaksimalkan Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang, Jawa Tengah. KITB alias Grand Batang Town sudah diresmikan Presiden ke-7 Joko Widodo pada Juli 2024 lalu.
“(KIT) Batang itu dalam konteks Two Nations Dual Parks itu kita akan laporkan (ke) Presiden (Prabowo Subianto), supaya bisa kita jalankan,” ungkapnya.
“Karena kita ingin menciptakan lapangan kerja dan pernah saya sampaikan (lapangan pekerjaan di) TPT. Kami sepakat juga dengan Pak Airlangga (Menko Perekonomian Airlangga Hartarto), padat karya itu harus segera didorong,” klaim Luhut.
Asalkan, pemerintah bisa segera menyikat sejumlah penghambat investasi, Luhut yakin ratusan ribu loker bakal tercipta ketika aturan dan izin di KITB bisa dipercepat.
Ia juga menyinggung soal penyelesaian masalah analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL) yang menjadi salah satu faktor penting.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto juga menekankan pentingnya akselerasi KITB. Ia mengatakan kawasan tersebut menjadi perhatian bersama.
“(Package) Batang akan dibuat proyek percontohan juga untuk investasi dari China, dan ini sudah dibahas pada saat Bapak Presiden (Prabowo) ke China,” ungkap Airlangga.
Industri tekstil di tanah air tampak tengah berdarah-darah sejak beberapa tahun belakangan. Sepi orderan sampai gempuran barang impor ilegal membuat sejumlah pabrik tekstil dan garmen tak kuat bertahan.
Sebut saja Sritex grup yang akhirnya tutup general in keeping with 1 Maret 2025. Ada sekitar 11.025 buruh yang mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK).
PHK ini tersebar di empat anak usaha Sritex. Ada PT Sri Rejeki Isman Tbk di Sukoharjo, PT Primayudha Mandirijaya di Boyolali, serta PT Sinar Pantja Djaja dan PT Bitratex Industries di Semarang.
(AGT/SKT)