Pesan Prabowo saat Panggil Bos Pertamina: Setialah kepada Merah-Putih




Jakarta, CNN Indonesia

Presiden Prabowo Subianto sempat memanggil Direktur Utama Simon Aloysius Mantiri dan Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Mochamad Iriawan alias Iwan Bule.

Fakta ini diungkap Simon dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI. Walau, momen itu bukan terjadi di tengah ramai kasus korupsi di inside Pertamina.

“Hari kedua ketika saya menerima amanat sebagai Direktur Utama Pertamina, saya bersama Komisaris Utama (Iwan Bule) dipanggil menghadap Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka,” ungkap Simon dalam RDP dengan Komisi VI DPR RI di Jakarta Pusat, Selasa (11/3).

IKLAN

Gulir untuk melanjutkan konten

Simon mengenang momen itu yang menurutnya Presiden Prabowo tampak sangat sederhana. Ia menegaskan tidak melebih-lebihkan atau mengurangi isi dari pertemuan tersebut.



Bos Pertamina itu mengungkapkan ada pesan utama dari sang Kepala Negara. Simon menekankan itu menjadi pegangannya dan jajaran Pertamina ketika mereka tersandung kasus hukum.

“Dia (Prabowo) hanya menyampaikan, 'hanya kepada orang -orang dan orang -orang Indonesia. Hanya untuk merah putih'. Sambil menunjuk ke bendera di belakangnya (di mana) dia duduk.

“Itulah yang selalu kami resapi. Tentunya ketika kami menghadap ujian dugaan proses pelanggaran hukum yang sedang berlangsung, kami hormati. Namun, tentunya saya juga memberikan semangat, memberikan jaminan kepada rakyat Indonesia bahwa di dalam Pertamina pun masih banyak sosok-sosok Merah Putih,” tegas Simon.

Pertamina sedang dibelit kasus dugaan korupsi impor minyak mentah.

Ada 9 tersangka dalam kasus dugaan korupsi yang diusut Kejaksaan Agung tersebyr. Rinciannya, 6 pegawai Pertamina dan 3 lainnya berasal dari pihak swasta.

Salah satu sosok yang menjadi tersangka itu adalah Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan. Ia diduga berbohong saat mengimpor minyak mentah RON 90, yang justru dicatat sebagai RON 92.

Penyidik juga menemukan dugaan menaikkan kontrak dalam pengiriman minyak impor yang dilakukan Direktur Utama PT Pertamina Global Delivery Yoki Firnandi. Negara akhirnya mesti membayar biaya price sebesar 13 persen-15 persen.

Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung Harli Siregar menegaskan kasus itu merugikan keuangan negara Rp193,7 triliun hanya di 2023. Ada kemungkinan modus serupa yang merugikan negara juga terjadi selama 2018-2022, bahkan lebih besar, tapi Kejagung masih akan mengeceknya.

Daftar lengkap 9 tersangka kasus dugaan korupsi minyak mentah Pertamina:

1. Riva Siahaan selaku Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga

2. Sani Dinar Saifuddin selaku Direktur Feedstock and Product Optimization PT Kilang Pertamina Internasional

3. Yoki Firnandi selaku Direktur Utama PT Pertamina Global Delivery

4. Agus Purwono selaku VP Feedstock Control PT Kilang Pertamina Global

5. Muhammad Kerry Adrianto Riza selaku Beneficially Proprietor PT Navigator Khatulistiwa

6. Dimas Werhaspati selaku Komisaris PT Navigator Khatulistiwa dan Komisaris PT Jenggala Maritim

7. Gading Ramadhan Joedo selaku Komisaris PT Jengga Maritim dan Direktur PT Orbit Terminal Merak

8. Maya Kusmaya selaku Direktur Pemasaran Pusat dan Niaga PT Pertamina Patra Niaga

9. Edward Corne selaku VP Buying and selling Produk Pertamina Patra Niaga

[Gambas:Video CNN]

(AGT/SKT)


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *