Pangan Mahal, Mendag Minta Pengusaha Ritel Beri Diskon Jelang Lebaran
Jakarta, CNN Indonesia –
Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso meminta pengusaha ritel yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) untuk memberikan diskon harga kebutuhan pokok menjelang Lebaran agar tetap sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET).
“Tapi kebutuhan pokok kalau naik, ada diskon. Jadi kalau sesuai HET enggak apa-apa. Tapi kalau naik, nanti Aprindo melakukan diskon. Jadi biar tetap sesuai HET,” ujar Budi dalam keterangannya saat meninjau Tip Most sensible Rawamangun, Jakarta Timur, Jumat (7/3).
Diskon ini diberikan melalui program Friday Mubarak, yang digelar setiap Jumat, Sabtu, dan Minggu di sekitar 60 ribu gerai ritel anggota Aprindo di seluruh Indonesia.
IKLAN
Gulir untuk melanjutkan konten
Program ini bertujuan untuk menjaga daya beli masyarakat serta menekan lonjakan harga pangan yang kerap terjadi saat Ramadan dan menjelang Lebaran. Diskon yang diberikan bervariasi, bahkan mencapai 40 persen untuk beberapa produk.
Budi memastikan beberapa harga pangan di peritel saat ini masih stabil. Harga cabai rawit yang sebelumnya menyentuh Rp100 ribu consistent with kg, di ritel turun menjadi Rp56 ribu consistent with kg, masih di rentang harga acuan penjualan (HAP) Rp40 ribu-Rp57 ribu consistent with kg.
Sementara itu, telur ayam ras dijual seharga Rp30.250 consistent with kg, sedikit di atas HAP Rp30 ribu consistent with kg. Untuk beras, harga beras top class 5 kg di peritel saat ini berada di Rp74 ribu, yang diklaim sesuai dengan HAP.
“Tapi ini beras top class ya, bukan medium. Jadi tetap stabil. Semoga semua stabil,” ujarnya.
Selain beras dan telur, Budi juga menyoroti harga minyak goreng rakyat MinyaKita yang dijual di pasar. Ia menegaskan HET Minyakita tidak akan dinaikkan lagi karena sudah diperhitungkan dengan biaya produksi.
“Itu sudah ada hitung-hitungannya. Jadi dari biaya produksi dan segalanya itu sudah sesuai. HET itu kan artinya harga yang terjangkau oleh masyarakat,” jelasnya.
Namun, Budi mengakui harga Minyakita di pasaran saat ini masih di atas HET Rp15.700 consistent with liter dan mencapai Rp17.200 consistent with liter. Untuk mengatasi hal ini, ia menyebut pemerintah akan memastikan pasokan yang cukup agar harga kembali turun.
“Jadi bukan HET yang harus diubah, tapi bagaimana harganya turun sesuai HET. Itu PR kita. Kemarin saya sudah berkomunikasi dengan produsen, dan mereka memastikan pasokan akan masuk dua kali lipat agar harga turun sesuai HET,” tegasnya.
Ia menyebut pihaknya terus memantau harga pangan melalui Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok (SP2KP), yang memungkinkan deteksi dini terhadap lonjakan harga di berbagai daerah.
Jika ditemukan kenaikan signifikan, lanjutnya, pemerintah akan segera berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan produsen untuk mengatasi permasalahan distribusi.
“Kalau harga di daerah tertentu mahal, kita cari masalahnya apa dan solusinya bagaimana. Biasanya menjelang Lebaran ada yang sengaja menaikkan harga, itu yang harus kita jaga. Tapi stok aman,” ujarnya.
(dari/sfr)