Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat harga emas terus naik dalam setahun terakhir. Hal ini tercermin dari inflasi selama 11 bulan berturut-turut.

Emas Telah Mengalami Inflasi Selama 11 Bulan Berturut-turut




Jakarta, CNN Indonesia

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat harga emas terus naik dalam setahun terakhir. Hal ini tercermin dari inflasi selama 11 bulan berturut-turut.

Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan emas, perhiasan dan cabai rawit bahkan menjadi komoditas penyumbang utama inflasi Juli 2024.

“Emas perhiasan inflasi 11 bulan berturut-turut hingga Juli 2024 karena meningkatnya harga emas di pasar world,” kata Amalia dalam konferensi pers, Kamis (1/8).

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN DENGAN KONTEN

Berdasarkan catatan BPS, tingkat inflasi emas, perhiasan sebesar 1,21 persen dan cabai rawit 14,28 persen. Kondisi ini lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya.

“Meskipun persentase lebih kecil dari cabai rawit, inflasi emas perhiasan tetap berdampak dengan andil 0,01 persen,” terangnya.

Secara umum, BPS mencatat sepanjang Juli 2024 terjadi deflasi sebesar 0,18 persen dibandingkan bulan sebelumnya (month to month). Sedangkan secara tahunan tercatat inflasi 2,13 persen (12 months on 12 months/yoy).

“Ini deflasi ketiga pada 2024,” kata Amalia.

Deflasi ditopang oleh bahan pangan atau bergejolak seperti bawang merah, cabai merah, tomat, daging ayam ras, bawang putih dan telur ayam ras yang harganya turun sepanjang Juli 2024.

[Gambas:Video CNN]

(ldy/pta)



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *