Guidelines Kelola Bansos Supaya Bisa Jadi Bos
Daftar Isi
Jakarta, CNN Indonesia —
Pemerintah kerap membagikan berbagai jenis bantuan sosial (bansos) bagi kelompok masyarakat yang membutuhkan. Bansos tersebut salah satunya berupa bantuan langsung tunai (BLT) senilai Rp200 ribu according to bulan.
Tak hanya itu, pemerintah juga membagikan bantuan beras 10 kg dan bansos reguler Program Keluarga Harapan (PKH).
Nilai bantuan PKH beragam. Untuk PKH Kesehatan, misalnya, pemerintah memberikan uang tunai kepada ibu hamil dan anak balita Rp3 juta according to tahun. Klaster pendidikan Rp900 ribu according to tahun untuk SD, Rp1,5 juta according to tahun untuk anak SMP, Rp2 juta according to tahun untuk anak SMA.
Lalu, ada juga Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). Melalui bansos ini, masyarakat akan mendapatkan bantuan Rp200 ribu according to bulan yang diberikan setiap dua bulan atau Rp400 ribu sekali pencairan.
Bansos yang diberikan pemerintah tentu bisa membantu daya beli masyarakat yang melemah. Tak hanya itu, bansos juga sebenarnya bisa dimanfaatkan sebagai modal usaha.
Apa saja yang perlu diperhatikan jika ingin menggunakan bansos sebagai modal usaha?
1. Prioritaskan Kebutuhan Pokok
Perencana Keuangan Mitra Rencana Edukasi (MRE) Mike Rini Sutikno mengatakan sebelum menggunakan bansos untuk bisnis, Anda perlu terlebih dahulu memprioritaskan kebutuhan pokok. Bansos katanya harus digunakan terutama untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, kesehatan, dan pendidikan.
“Untuk membantu mengalokasikan bansos dengan efektif buatlah anggaran. Jika memungkinkan sisihkan sebagian kecil dari bansos untuk dana darurat. Meski jumlahnya tidak besar, dana ini bisa membantu saat ada situasi krisis muncul. Intinya dana bansos perlu dihemat, jangan habis sekaligus,” katanya kepada CNNIndonesia.com.
Mike mengatakan Anda harus fokus pada kebutuhan, bukan keinginan.
Hindari pengeluaran yang tidak esensial sekecil apapun itu seperti jajan cemilan.
Anda juga disarankan untuk mencatat setiap pengeluaran karena akan sangat membantu untuk mengevaluasi bagaimana dana bansos digunakan.
2. Pilih Usaha Bermodal Kecil
Jika kebutuhan sudah terpenuhi, sambung Mike, Anda bisa menggunakan bansos sebagai modal usaha. Ia menyarankan Anda memilih jenis usaha yang tidak membutuhkan modal yang besar.
Contoh usaha yang ia sarankan adalah menjual makanan di rumah. Anda bisa memulai dengan memasak sendiri di dapur, kemudian mencoba menjualnya ke tetangga atau melalui media sosial.
“Siapkan modal dan peralatan yang akan digunakan, gunakan apa yang sudah dimiliki dulu. Selanjutnya promosikan usahanya, manfaatkan media sosial juga promosi dari mulut ke mulut,” katanya.
Senada, Perencana Keuangan Andi Nugroho mengatakan bansos jangan seluruhnya dijadikan sebagai modal usaha.
Ia mengatakan modal usaha maksimal 50 persen dari overall bansos yang diterima.
“Jadi seandainya usaha yang dijalankan belum bisa berjalan sesuai yang diharapkan, mereka masih ada uang lebih dari bansos yang bisa digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Jadi jangan langsung semuanya dimanfaatkan sebagai modal usaha,” imbuhnya.
3. Pilih Usaha Sesuai Keterampilan
Mike juga menyarankan Anda untuk membuka usaha yang sejalan dengan keterampilan Anda. Misalnya usaha jahit bagi Anda yang memiliki keterampilan menjahit.
Namun Anda tidak boleh berpuas diri, Anda juga perlu mengikuti pelatihan sehingga keterampilan yang dimiliki semakin terasah.
“Ini adalah dasarnya, jadi pastikan selalu konsisten dan terus ditingkatkan. Dengarkan umpan balik dari pelanggan, karena mereka adalah sumber informasi berharga untuk perbaikan,” imbuhnya.
(sfr)