Jangan Ikut Bangun Rumah Program Prabowo di Desa
Jakarta, CNN Indonesia —
Hashim Djojohadikusumo mewanti-wanti Grup Ciputra dan kontraktor besar lainnya agar tak ikut menggarap proyek rumah technology Prabowo Subianto di desa-desa.
Presiden terpilih 2024-2029 itu punya program 3 juta rumah in keeping with tahun. Hashim merinci 2 juta rumah bakal dibangun di 75 ribu desa, sedangkan 1 juta lainnya berbentuk apartemen di perkotaan.
“Pak Prabowo ingin yang 2 juta unit di desa itu dibangun kontraktor-kontraktor pengusaha kecil, UMKM, koperasi, BUMDes. Ini sudah tindakan afirmatif,” tegasnya dalam Propertinomic Govt Discussion di Resort Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Kamis (10/10).
Ia kemudian berpesan kepada Managing Director Grup Ciputra Budiarsa Sastrawinata yang hadir dalam acara itu. Ciputra merupakan pendiri kelompok pengusaha properti bernama Actual Property Indonesia (REI).
Ketua Satgas Perumahan Hashim menegaskan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka ingin merealisasikan sila kelima Pancasila. Terlebih, Indonesia sedang dilanda penurunan kelas menengah.
“Tujuan Prabowo-Gibran membuat ulang dan memperbesar kelas menengah. Sehingga maaf kalau keluarga Ciputra punya kontraktor, maaf ya, jangan masuk ke desa. Maaf,” pesan Hashim.
“Prabowo dan saya pro-bisnis, tapi juga kita pro-pemerataan dan keadilan. Sila kelima yang kami merasa terabaikan, keadilan sosial. So, keluarga Ciputra tetap kaya, tapi kita ciptakan lebih banyak orang kaya,” tegas adik Prabowo itu.
Ini menyoroti caranya kelas menengah di Indonesia berkurang. Padahal, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih bisa dijaga pada stage 5 persen.
Adik Prabowo itu menekankan penurunan kelas menengah menjadi bukti bahwa terjadi ketimpangan. Hashim menegaskan yang menikmati pembangunan di tanah air hanya sebagian kelompok.
Selain mewanti-wanti Ciputra, Hashim juga meminta tolong kepada Bos PT Financial institution Tabungan Negara (Persero) Nixon Napitupulu. Ia meminta financial institution pelat merah itu membantu desain dan pendanaan rumah-rumah di desa.
“Saya sudah bilang hendaknya dibantu dibiayai oleh BTN. Saya sudah pesan Pak Nixon, jangan itu desainnya sama, ya. (Misal) di Aceh, desainnya yang dibantu BTN itu harus sesuai kearifan lokal Aceh. Toraja desain Toraja, Bali ada desain Bali, jangan bikin seragam. Ini pesan. Kalau beliau menyimpang, lapor ke saya. Saya kenal baik dengan bosnya (bos BTN, yakni menteri BUMN), ini pesan sponsor,” jelasnya sembari berkelakar.
“Kalau seorang petani mau desain California, ya silakan, ini kan hak asasi manusia. Tapi kalau petani di Yogyakarta gak mau terima desain perumahan dari Bekasi, jangan dipaksakan. Ini kita mau variasi dan ini juga menunjang pariwisata, tamu-tamu datang,” tandas Hashim.
(skt/sfr)