PT Widodo Makmur Unggas Tbk digugat PKPU sebesar Rp9,17 miliar oleh PT Sarana Steel Engineering dan PT Haida Agriculture Indonesia.

Pabrik Tekstil Panamtex di Pekalongan Pailit




Jakarta, CNN Indonesia

PT Pandanarum Kenanga Textile (panamtex) sudah diatur pailit pada Kamis (12/9) oleh Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Semarang.

Perusahaan yang berlokasi di Pandanarum, Pekalongan, Jawa Tengah itu merupakan salah satu perusahaan tekstil yang menghasilkan sarung tenun dan sorban.

Melansir berbagai sumber, Panamatex berdiri pada 1994 di atas lahan seluas kurang lebih 3,5 hektare (ha). Diketahui, hasil produksinya tak hanya dipasarkan di Indonesia saja, tetapi juga diekspor ke sejumlah negara-negara di Asia dan Timur Tengah.

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN DENGAN KONTEN

Berdasarkan Sistem Informasi Penelusuran Perkara Pengadilan Negeri Semarang, pemohon pailit pabrik tekstil tersebut adalah Budi Purwanto dan Sukamto yang tidak lain adalah mantan karyawan Panamtex. Keduanya sudah melayangkan gugatan sejak 12 Juli 2024 dengan nomor perkara 10/Pdt.Sus-Pailit/2024/Pn Niaga Smg.


Dalam dokumen tersebut Pesta Partogi Hasiholan Sitorus selaku hakim Ketua mengabulkan gugatan pemohon dengan menetapkan Panamtex pailit.

Ketua Umum Serikat Pekerja Nasional (SPN) Panamtex Tabiin mengaku telah ditunjuk perusahaan dalam menyampaikan pesangon kepada mantan karyawan yang menjadi penuntut di kasus ini.

Akan tetapi, ada penolakan dari mantan karyawan tersebut sehingga memilih untuk melanjutkan ke kuasa hukum dalam pailit.

“Kalau kayak gini namanya mau membunuh ratusan karyawan, general pekerja Panamtex ada 510 orang, semuanya terancam tidak bisa bekerja jika perusahaan pailit,” ungkap Tabiin, Selasa (24/9), melansir CNBC Indonesia.

Perusahaan kini masih beroperasi meskipun terbatas. Hanya saja, para karyawan yang masih bekerja khawatir gajinya tak cair. Pasalnya, rekening perusahaan menjadi ikut terblokir usai ada putusan pailit dari pengadilan.

“Kami khawatir kalau bulan depan tidak dibayar? Selama ini gajinya lancar, THR tahun ini juga lancar. Sekarang operasionalnya masih berjalan dengan stok bahan baku yang kemarin ada. Tapi lama kelamaan akan habis juga,” lanjut Tabiin.

“Selama ini pedagang tidak ada kendala, pembayarannya lancar, tapi setelah pailit ini kami tidak tahu karena rekeningnya sudah dipegang kurator,” imbuhnya.

[Gambas:Video CNN]

(berbagi/pikiran)



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *