Menteri LHK Siti Nurbaya Dianugerahi Tokoh Pendorong Emisi Nol Bersih
Jakarta, CNN Indonesia —
Anugerah Ekonomi Hijau untuk Tokoh Pendorong Emisi Nol Bersih dari detikcom diberikan kepada Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Siti Nurbaya Bakar, Selasa (30/7) malam WIB di Menara Financial institution Mega, Jakarta Selatan.
Chairman CT Corp Chairul Tanjung (CT) memberikan secara langsung anugerah itu kepada Menteri LHK Siti Nurbaya. Atas penghargaan itu, Siti Nurbaya mengaku bersyukur mendapat kepercayaan.
“Saya menyampaikan raya syukur kepada tuhan hari ini dalam Anugerah Ekonomi Hijau, sekaligus mendapat penghargaan, terima kasih tak terhingga,” ujar Siti Nurbaya saat menerima Anugerah Ekonomi Hijau detikcom di Menara Financial institution Mega, Jakarta Selatan, Selasa (30/7).
Siti Nurbaya turut memberikan apresiasi kepada Chairul Tanjung dan detikcom, yang ikut fokus dalam memperhatikan kondisi ekonomi hijau di Indonesia.
“Saya menyampaikan sangat terima kasih kepada bang Ct atas penghargaan ini. Ini menjadi bukti bang CT kepada isu inexperienced ekonomi. Terima kasih detik menyorot ini secara khusus,” ucapnya.
Anugerah ini diberikan kepada Siti Nurbaya atas komitmennya meningkatkan ketahanan bencana dan perubahan iklim Indonesia lewat penurunan emisi Gasoline Rumah Kaca (GRK) demi mencapai goal Internet 0 Emission pada tahun 2060 atau lebih cepat.
Komitmen tersebut terlihat dari langkah Siti yang turut mendukung Peraturan Presiden Nomor. 98 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Nilai Ekonomi Karbon untuk mencapai Goal Kontribusi Nasional (Nationally Decided Contribution/NDC).
Indonesia telah menyampaikan goal penurunan emisi GRK ke United Countries Framework Conference on Local weather Trade (UNFCCC) dengan kemampuan sendiri sebesar 29% dan dengan dukungan internasional sebesar 41%.
Lalu pada 2022, Indonesia kembali memperbaharui goal NDC lewat Enhanced NDC dengan goal menurunkan emisi GRK dengan kemampuan sendiri 31,89% dan dengan dukungan internasional sebesar 43,20%.
Kemudian pada COP-28 UNFCCC, Siti Nurbaya memaparkan strategi menuju Internet 0 Emission berdasarkan ENDC yaitu mulai dari implementasi Wooded area and Different Land Use (FOLU) Internet Sink 2030, pengurangan emisi GRK dari pengelolaan sampah dan limbah, hingga transisi energi baru terbarukan.
ENDC ini sejalan dengan Lengthy-Time period Low Carbon and Local weather Resilience Technique (LTS-LCCR) 2050 dengan visi untuk mencapai Internet 0 Emission pada tahun 2060 atau lebih cepat.
Untuk menurunkan emisi GRK di sektor kehutanan dan limbah, Menteri Siti dan KLHK melakukan beberapa upaya, di antaranya implementasi FoLU Internet Sink 2030 yang merupakan aksi mitigasi penurunan emisi GRK dari sektor kehutanan dan lahan, rekonseptualisasi Program Kampung Iklim (Proklim) yang telah dilaksanakan pada 7.264 lokasi ProKlim.
Kemudian optimalisasi pendanaan Outcome Primarily based Fee (RBP) REDD+, penyelenggaraan Nilai Ekonomi Karbon (NEK) yang mengatur tata kelola Perdagangan Karbon, serta penerapan skema Sertifikasi Penurunan Emisi (SPE).
Masih dalam COP-28 2023, Siti Nurbaya juga meluncurkan Dokumen Kerja Indonesia’s 0 Waste 0 Emission yang menguraikan pendekatan strategis dari sektor limbah untuk mencapai goal nol limbah di tahun 2040 sehingga bisa mendekati goal emisi nol bersih pada tahun 2050.
Melalui aksi mitigasi yang dijabarkan dalam dokumen tersebut, diproyeksikan emisi secara bertahap akan berkurang hingga 62 juta ton CO2e di tahun 2050 dan 9 juta ton CO2e di tahun 2060.
Sedangkan dalam upaya transisi energi baru terbarukan, Siti Nurbaya memacu keras penurunan emisi GRK untuk mencapai Internet 0 Emission melalui elektrifikasi, moratorium PLTU, pembangunan sumber energi baru dan EBT serta melakukan penerapan efisiensi energi.
(Wow)