Momen Pelita Air Terbang Perdana dengan SAF Rute Denpasar-Jakarta
Jakarta, CNN Indonesia —
Pelita Air, maskapai penerbangan medium provider dengan kode penerbangan IP, mencatatkan pencapaian penting dalam sejarah penerbangan nasional. Bertepatan dengan Bali World Air Display 2024, Jumat (20/9), Pelita Air resmi mengoperasikan penerbangan komersial menggunakan Sustainable Aviation Gasoline (SAF) dengan rute Denpasar-Jakarta.
Penerbangan komersial ini menggunakan Airbus A320 dengan kode registrasi PK-PWK dan nomor penerbangan IP109. Pesawat lepas landas dari Bandara Internasional Ngurah Rai, Denpasar pada pukul 15.45 WITA dan tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang pada pukul 16.35 WIB.
Direktur Utama PT Pelita Air Carrier, Dendy Kurniawan menyatakan, Pelita Air terus berupaya memberikan kontribusi terbaik untuk bangsa. Salah satunya dengan mendukung penerbangan berkelanjutan dalam upaya pengurangan emisi karbon dengan mengoperasikan penerbangan komersial dengan Pertamina SAF, bahan bakar bioavtur ini.
“Pelita Air akan terus mendukung penuh proses pengembangan dan produksi Sustainable Aviation Gasoline yang tentunya sesuai dengan standar kriteria Carbon Offsetting and Aid Scheme for World Aviation (CORSIA) dari World Civil Aviation Group (ICAO),” katanya.
Sebagai bagian dari upaya mencapai goal Indonesia dalam Internet 0 Emission pada tahun 2060, Pelita Air akan terus menghadirkan berbagai inisiatif berkelanjutan. Tidak hanya berfokus pada penggunaan energi terbarukan, tetapi juga menerapkan efisiensi energi melalui pemanfaatan teknologi dan operasi ramah lingkungan (inexperienced operation), dengan tetap mengutamakan keselamatan, keamanan, dan kenyamanan penumpang.
Sementara itu, Direktur Pemasaran Pusat & Niaga PT Pertamina Patra Niaga, Maya Kusmaya mengatakan distribusi SAF ini menunjukkan komitmen Pertamina Patra Niaga dalam menyediakan solusi bahan bakar berkelanjutan untuk industri penerbangan. Hal ini sejalan dengan upaya world untuk menekan emisi karbon dan mencapai goal dekarbonisasi.
“Momen penyaluran pertama SAF di Bandara Ngurah Rai ini menandai bahwa Indonesia dapat beradaptasi dengan tuntutan bauran energi di industri penerbangan internasional, dimana saat ini SAF menjadi solusi jangka menengah bagi penerbangan untuk mengurangi jejak karbon, tanpa memerlukan perubahan pada pesawat, infrastruktur bandara, atau rantai pasokan bahan bakar jet,” ungkap Maya.
Maya mengapresiasi Pelita Air yang juga merupakan bagian dari Pertamina Team telah turut mendorong goal pencapaian dalam upaya dekarbonisasi.
VP Company Communique Pertamina, Fadjar Djoko Santoso menyampaikan bahwa Pertamina Team terus mendorong penggunaan SAF termasuk pada anak usahanya yaitu Pelita Air.
“Produk SAF Pertamina sudah dipakai maskapai internasional dan juga nasional. Pelita Air sebagai bagian dari Pertamina juga berperan penting dalam ekosistem pengembangan SAF Pertamina untuk mewujudkan penerbangan yang berkelanjutan,” ucap Fadjar.
(ori/ori)