Kubu Arsjad Sayangkan Dualisme Bos Kadin Kembali Terulang
Jakarta, CNN Indonesia —
Kamar Dagang dan Industri (Wanita) Indonesia kubu Arsjad Rasjid menyayangkan dualisme dalam tubuh organisasi itu kembali terulang.
Wakil Ketua Umum Bidang Hukum dan HAM Kadin Indonesia Dhaniswara Okay Harjono mengakui dualisme pernah terjadi sebelumnya.
“Sejarah mencatat bahwa itu (dualisme) pernah terjadi. Betul. Kami sangat menyayangkan dan tak menginginkan itu terjadi lagi,” kata Dhaniswara dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (17/9).
Ia menuturkan dualisme kepemimpinan saat itu terjadi lantaran terdapat perbedaan pandangan dari ketua umum dengan ketua dewan pertimbangan.
Dhaniswara pun mengklaim pada kepemimpinan Arsjad, dualisme kepemimpinan Kadin dapat diselesaikan. Oleh karena itu, ia pun berharap dualism yang kembali terjadi saat ini pun kembali usai.
Menurut Dhaniswara, hal ini pun mirip dengan kejadian saat ini. Dalam hal ini, Arsjad yang menjabat ketua umum kini berseberangan dengan Anindya Bakrie yang merupakan dewan pertimbangan.
Belakangan, Anindya pun ditunjuk sebagai Ketua Umum Kadin melalui Munaslub yang diselenggarakan pada Sabtu (14/9) lalu.
“Betul memang dualisme itu pernah terjadi, waktu itu juga tentunya ketua umum dan ketua dewan pertimbangan mirip juga dengan sekarang, ternyata berbeda pendapat,” ucap Dhaniswara.
Dualisme kepemimpinan di tubuh Kadin memang pernah terjadi sebelumnya. Mengutip Detik Financedualisme itu terjadi pada 2010-2015.
Saat itu, kepemimpinan Kadin Indonesia terbagi dua di bawah Suryo Bambang Sulisto (SBS) dan Eddy Ganefo.
Masalah dualisme ini sempat dibahas dalam Musyawarah Nasional (Munas) ke-VII Kadin di bawah SBS. Munas VII berlangsung 22-24 November 2015 di Trans Luxurious Lodge, Bandung, Jawa Barat.
Dualisme kepemimpinan kembali terjadi pada periode 2015-2020. Organisasi itu terpecah menjadi ‘Kadin Kuningan’ dan ‘Kadin Menteng’.
Kadin Kuningan dipimpin oleh ketua umum Kadin saat itu, Rosan Roeslani. Sementara, Kadin Menteng dipimpin oleh Eddy Ganefo aray Egan.
Kendati, dalam situs resmi Kadin hanya menyatakan Rosan sebagai ketua umum Kadin 2015-2021. Setelah itu, dalam Munas Kadin 2021 menyatakan bahwa hanya ada satu Kadin. Saat itu Arsjad yang menjadi calon ketua umum mengatakan bakal mengakhiri dualisme Kadin.
(mrh/sfr)