Pertemuan Sri Mulyani-Prabowo Tak Banyak Bahas Makan Bergizi Free of charge
Jakarta, CNN Indonesia —
Wakil Menteri Keuangan II Thomas Djiwandono mengungkapkan pertemuan antara dirinya, Menteri Keuangan Sri Mulyanidan presiden terpilih Prabowo Subianto tak banyak membahas Program Makan Bergizi Free of charge.
Menurut Thomas, makan bergizi free of charge tak banyak dibahas lantaran sudah menjadi program yang berjalan. Hal ini ditandai dengan dibentuknya Badan Gizi Nasional.
“Jadi MBG malah tidak terlalu dibahas karena sudah dianggap proses yang berlangsung,” katanya di Kantor Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Rabu (11/9).
Thomas pun berharap program makan bergizi free of charge akan berjalan lancar mulai tahun depan alias saat Prabowo menjabat presiden.
“Saya rasa akan tercapai dengan sudah dikeluarkan keputusan bahwa Badan Gizi itu terbentuk,” sambungnya.
Thomas mengatakan selama hampir 3 jam ketiganya membahas Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024 dan Rancangan APBN 2025.
Menurutnya, pembahasan itu penting karena Prabowo akan segera dilantik menjadi presiden pada 20 Oktober 2024.
“Dan Ibu Menkeu (Sri Mulyani) merasa perlu memberikan presiden terpilih saat ini posisi-posisi APBN kita di tiga bulan terakhir,” jelas Thomas.
Makan bergizi free of charge merupakan program andalan pasangan Prabowo-Gibran sejak masa kampanye. Untuk tahun depan, anggarannya disiapkan Rp71 triliun.
Program ini akan dijalankan oleh Badan Gizi Nasional yang dibentuk Presiden Jokowi melalui Perpres Nomor 83 Tahun 2024 yang diteken pada 15 Agustus.
Namun, Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana Jokowi berpesan kepadanya agar badan yang dipimpinnya tidak hanya mengurusi program makan bergizi free of charge di pemerintahan mendatang. Jokowi, kata dia, juga ingin Badan Gizi Nasional aktif memberikan sosialisasi kepada masyarakat soal gaya hidup sehat.
“Beliau inginkan agar Badan Gizi tidak hanya melaksanakan program makan bergizi free of charge kepada anak sekolah, tapi lebih luas dari itu, utamanya gaya hidup sehat,” kata Dadan usai bertemu Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (20/8).
Jokowi juga berpesan agar program makan bergizi free of charge dengan anggaran Rp71 triliun tidak tumpang tindih dengan Kementerian Kesehatan. Oleh sebab itu, Dadan harus berkomunikasi dengan kementerian/lembaga terkait perihal program andalan Prabowo-Gibran itu.
“Namun, pada intinya kan program makan bergizi ini akan diberikan kepada 82,9 juta penerima manfaat mulai dari ibu hamil, ibu menyusui, anak balita, anak sekolah dari PAUD sampai SMA. Termasuk juga dari sekolah-sekolah keagamaan,” ujarnya.
(mrh/agt)