Cara Cepat Dapat ‘QR Code’ Pertalite dari Pertamina
Jakarta, CNN Indonesia —
PT Pertamina Patra Niaga membagikan pointers pendaftaran kode QR (Kode QR) untuk pembelian BBM subsidi jenis pertalite khusus untuk roda empat.
Manajer Komunikasi, Relasi, dan CSR Pertamina Patra Niaga Ahad Rahedi mengatakan agar cepat mendapat QR Code maka konsumen harus menyiapkan dokumen yaitu STNK, KTP, serta foto kendaraan tampak samping dan depan.
Ia mengatakan bahwa semua dokumen harus jelas. Artinya, kualitas dokumen harus diperhatikan agar tulisannya tidak ada yang rusak dan kabur saat difoto.
Adapun seluruh dokumen tersebut dilampirkan saat masyarakat mendaftarkan kendaraannya melalui web site subsiditepat.mypertamina.identification.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN DENGAN KONTEN
“Pertamina Patra Niaga menggunakan teknologi AI dan dibantu verifikasi apabila tidak dapat terbaca sempurna maka akan dikembalikan. Dan hal ini yang akan memakan waktu,” ujar Ahad seperti dikutip dari Antara, Selasa (3/9).
Ahad menuturkan apabila masyarakat tetap kesulitan, maka dapat mendatangi SPBU terdekat maupun sales space subsidi tepat yang tersedia di house publik.
Di sana, Pertamina telah menyediakan layanan konsultasi di seluruh SPBU dan beberapa sales space yang dibuka baik kerjasama dengan pemerintah daerah (pemda) maupun mandiri.
Selain itu, masyarakat juga dapat menggunakan layanan konsultasi melalui saluran Name Heart Pertamina 135, video name Aplikasi MyPertamina, Chatbot NADIA yaitu Aplikasi MyPertamina dan WhatsApp ke 08111350135.
Masyarakat disarankan segera mendaftar QR Code kendaraannya supaya bisa membeli BBM bersubsidi jenis pertalite maupun biosolar ketika pembatasan sudah diterapkan 1 Oktober 2024.
Kepala Seksi Komunikasi Pertamina Patra Niaga Wilayah Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara Taufiq Kurniawan mengatakan upaya ini merupakan salah satu bagian dari sosialisasi yang sudah dilakukan sejak awal Agustus.
“Pendaftaran itu terbuka di seluruh Indonesia sehingga kami ajak daftar secepatnya karena verifikasi untuk satu kendaraan itu kurang lebih tujuh hari,” kata Taufiq di Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Rabu (28/8).
(mrh/sfr)