Sepakati PKB, BRI Perkuat Hubungan Business dengan Serikat Pekerja
Jakarta, CNN Indonesia —
PT Financial institution Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI menandatangani Perjanjian Kerja Bersama (PKB) periode 2024-2026 dengan Serikat Pekerja BRI Nasional di Menara BRILiaN BRI, Jakarta pada Rabu (28/8).
PKB 2024-2026 tersebut ditandatangani Direktur Utama BRI Sunarso bersama Ketua Serikat Pekerja BRI Nasional Mohammad Rizal, dengan disaksikan Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah. Saat itu, Direktur Utama BRI Sunarso menyatakan, BRI menjunjung komitmen untuk menciptakan kondisi kerja yang kondusif, sehingga pekerja dapat bekerja secara optimum.
“Dengan adanya PKB ini, perusahaan bersama dengan pekerja dapat membentuk worth yang memberi efek signifikan dengan Memberi Makna Indonesia,” tutur Sunarso.
Sunarso menyampaikan, BRI tetap menjaga remunerasi pekerja pada stage yang kompetitif dengan mempertimbangkan pencapaian kinerja unit kerja dan individu. Dirinya pun mendorong agar pekerja dapat meningkatkan produktivitas sesuai goal perusahaan.
Ketua Serikat Pekerja BRI Nasional, Mohammad Rizal, mengungkapkan harapan agar pelaksanaan PKB dilakukan dengan komitmen penuh yang bertanggung jawab.
“SPBRI akan terus berkomitmen dan mendukung pencapaian kinerja perusahaan serta akan terus melangkah maju, mencapai prestasi-prestasi baru, dan mewujudkan visi besar BRI untuk terus menjadi Kuat dan Hebat,” ujar Rizal.
Penandatanganan PKB bukan hanya memperlihatkan upaya BRI membangun hubungan baik dengan pekerja, tetapi juga mendorong produktivitas dan kinerja perusahaan.
Sunarso berharap, sinergi antara manajemen dan pekerja BRI ke depannya dapat menambah inovasi, meningkatkan kualitas produk layanan, dan akhirnya, memberikan kontribusi lebih besar bagi perekonomian nasional.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menekankan bahwa hubungan business yang harmonis, transparan, berkeadilan dan produktif dibangun dari hubungan kemitraan yang baik.
“Melalui PKB, perusahaan dapat membangun kolaborasi dengan pekerja melalui pengelolaan manajemen yang baik,” kata Ida.
Menurut Ida, perusahaan perlu meningkatkan conversation sosial berlandaskan nilai-nilai Pancasila dan mengedepankan musyawarah untuk mufakat dalam hubungan antara manajemen dan pekerja, di mana kemitraan yang kokoh dan kondusif dapat berdampak positif bagi perusahaan.
(bereaksi/tertawa)