Jamsostek Cell, Aksi Nyata Transformasi Virtual BPJS Ketenagakerjaan
Jakarta, CNN Indonesia —
BPJS Ketenagakerjaan melanjutkan transformasi virtual melalui aplikasi Jamsostek Cell (JMO) yang diluncurkan sejak 2021, yang berhasil memberikan kemudahan klaim Jaminan Hari Tua (JHT) bagi peserta di manapun dan kapan saja.
Hal ini disampaikan Deputi Layanan Virtual dan Buyer Care, Faizal Rachman yang mewakili Direktur Pelayanan BPJS Ketenagakerjaan dalam diskusi panel pada gelaran Indonesia 4.0 Convention & Expo 2024 pada Selasa (27/8).
Faizal mengungkapkan, sebelum kehadiran aplikasi JMO, proses klaim memakan proses cukup panjang dan butuh waktu, sehingga mengurangi kenyamanan peserta. Untuk itu, BPJS Kesehatan mengambil langkah strategis berupa simplifikasi proses klaim melalui aplikasi JMO, sehingga proses klaim jadi lebih mudah dan lebih banyak jumlah peserta yang terlayani.
“Kita bisa bandingkan kondisi sebelum dan sesudah adanya otomasi. Proses klaim di kantor cabang yang tadinya 6 langkah dan harus ke kantor cabang, menjadi 4 langkah saja menggunakan JMO. Durasi waktu klaim mulai dari pengajuan hingga klaim cair, dari yang rata-rata membutuhkan 5 hari, menjadi hanya 15 menit menggunakan JMO,” kata Faizal.
Melalui JMO, peserta yang sebelumnya harus mengisi banyak formulir untuk proses klaim JHT serta membawa dokumen fisik ke kantor cabang, kini dapat dilakukan secara virtual.
Faizal memaparkan, dalam tiga tahun terakhir, BPJS Ketenagakerjaan tak lagi merekrut karyawan berkat perpindahan ke virtual. Yang dilakukan adalah mengoptimalkan useful resource yang ada dengan menggabungkan beberapa fungsi.
“Dengan melakukan hal tersebut beban personil juga terus menurun, dari yang awalnya pada tahun 2019 sebesar 66 persen, saat ini turun menjadi 60 persen dan goal kami di tahun 2026 akan turun sampai 55 persen. Hal ini membuktikan bahwa teknologi sudah mengambil alih proses klaim,” ungkap Faizal.
Selain itu, knowledge menunjukan utilisasi penggunaan aplikasi JMO mengalami peningkatan signifikan setiap tahun. Saat diluncurkan, pada 2021 jumlah klaim JHT melalui JMO baru sebanyak 15,2 persen dan saat ini menyentuh angka 72 persen.
Dengan kata lain, hanya menyisakan kurang lebih 20 persen klaim yang diproses di kantor cabang.
Aplikasi JMO itu tak hanya berisikan informasi mengenai lima program yakni Jaminan Hari Tua (JHT), Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKM), Jaminan Pensiun (JP), Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP), tetapi juga menampilkan worth added services and products, seperti informasi mengenai perumahan pekerja, dana siaga, streaming, e-wallet, belanja, promo dan investasi.
“Ke depan kita akan lakukan pengembangan-pengembangan lagi, di mana penggunaan Synthetic Intelligence (AI) sangat kami butuhkan untuk membantu proses verifikasi klaim sehingga akan lebih efisien. Penggunaan AI ini juga termasuk touch middle kami yang menggunakan chat berbasis AI,” kata Faizal.
(bereaksi/tertawa)