5.063 Pengusaha Cerai dengan Dolar AS
Jakarta, CNN Indonesia —
Bank Indonesia mencatat transaksi berdagang antar negara yang dilakukan pengusaha Indonesia dengan negara lain melalui Penyelesaian Mata Uang Lokal (LCS) mencapai US$762 juta atau naik 33 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Begitu juga dengan pelaku yang ikut menggunakan terus bertambah.
Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti mengatakan untuk jumlah pelaku usahanya sudah mencapai 5.063. Naik tajam dari akhir tahun 2023 yang baru sebanyak 2.602. Dengan demikian, maka makin banyak pelaku usaha yang tinggalkan dolar AS.
“Kemudian dari LCS ini naik, artinya kebutuhan dolar untuk transaksi perdagangan akan berkurang,” ujarnya dalam konferensi pers, Rabu (21/8).
Selain LCS, Destry memaparkan valuta asing dari devisa hasil ekspor (DHE) juga meningkat ke US$2,1 miliar. Padahal sebelumnya hanya mentok di bawah US$2 miliar.
“Jadi ini kombinasi kebijakan-kebijakan BI dalam rangka menjaga masuknya arus masuk dan secara bertahap kita diversifikasi mata uang,” jelasnya.
LCS adalah penyelesaian transaksi bilateral antara dua negara yang dilakukan dalam mata uang masing-masing negara di mana penyelesaian transaksinya dilakukan di dalam yurisdiksi wilayah negara masing-masing.
Contoh; penyelesaian transaksi perdagangan Indonesia dan Jepang dapat dilakukan dalam mata uang rupiah, namun penyelesaian transaksi tersebut tetap dilakukan di Indonesia.
Sebaliknya, Jika transaksi perdagangan Indonesia dan Jepang dilakukan dalam mata uang Yen, maka penyelesaian transaksi tersebut dilakukan di Jepang.
Berdasarkan knowledge BI, sejauh ini Indonesia sudah bekerja sama melakukan transaksi menggunakan LCS dengan Malaysia, Thailand, Jepang dan China. Masih dalam tahap pembahasan dengan Singapura dan Korea Selatan.
(ldy/tanggal)