RI Kekurangan 200 Pesawat Terbang, Masalah Boeing Kian Memperparah
Jakarta, CNN Indonesia —
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan Indonesia masih kekurangan ratusan pesawat.
“Kita kekurangan beberapa ratus pesawat terbang karena permintaan yang begitu meningkat, yaitu selalu siklus bisnis demikian,” kata Luhut di acara Press Convention Bali Airshow, Jakarta, Senin (19/9).
Menurutnya, kekurangan armada udara RI itu kian diperburuk oleh fakta Boeing Boeing 737 MAX yang belum tersertifikasi.
Hal itu pun berdampak pada antrean negara yang memesan pesawat.
“Itu juga berdampak kepada pemesanan pesawat yang antri mungkin sampai 10 tahun,” ucap Luhut.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi secara spesifik mengatakan Indonesia kekurangan lebih dari 200 pesawat.
“Maka apa yang disampaikan oleh Pak Luhut tadi kita kekurangan paling tidak 200 pesawat terabng,” kata dia.
Budi menyebut masalah itu harus segera diatasi guna menghubungkan titik-titik di Indonesia.
“Agar cakupan dari pada titik-titik seluruh Indonesia itu lebih baik,” ujar Budi.
Kurangnya pesawat di Indonesia terjadi setelah pandemi covid-19. kala itu, penerbangan berkurang.
Buntutnya sejumlah armada pun harus diistirahatkan. Sementara, untuk pesawat bisa terbang lagi perlu perawatan lain.
Pada akhir 2023 lalu, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkap kurangnya pesawat menjadi salah satu alasan tingginya harga tiket pasca covid-a9.
“Kalau bicara jumlah pesawat saja masih kurang. Pak Menhub (Budi Karya Sumadi) mengatakan 440 (pesawat), kebutuhannya 700 (pesawat), makanya tiket masih mahal,” ucap Erick di kantor Kementerian BUMN, Kamis (23/11).
(mrh/agt)