Kader GP Ansor Bisa Buka Indomaret, Modal Mulai Rp500 Juta
Jakarta, CNN Indonesia –
Ormas Islam Gerakan Pemuda (GP) Ansor membuka peluang bagi para kadernya untuk mengembangkan usaha ritel skala kecil hingga besar, termasuk membuka gerai Indomaret dengan skema investasi mulai dari Rp500 juta.
Skema ini merupakan hasil kerja sama antara GP Ansor, PT Indomarco Prismatama (Indomaret Staff), dan PT Financial institution Mandiri (Persero) Tbk. sebagai lembaga pembiayaan.
Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) GP Ansor Addin Jauharudin menyebut program ini dirancang agar para kader bisa langsung terlibat dalam bisnis ritel trendy melalui tiga style usaha, yakni Warung Buma, Buma Minimart, dan Indomaret.
IKLAN
Gulir untuk melanjutkan konten
“Kalau (mau buat) Indomaret, investasi Rp500 juta. Di luar tempat, di luar bangunan ya, itu artinya untuk nilai barang. Di bawahnya itu ada Buma Minimart yang menengah, itu (modalnya) Rp160 juta di luar bangunan,” ujar Addin saat konferensi pers penandatanganan nota kesepahaman dengan Indomaret Staff di Kantor PP GP Ansor, Jakarta Pusat, Selasa (22/7).
“Nah, (ritel) yang paling kecil Rp45 juta di luar bangunan. Nah, ini pembiayaan dengan Financial institution Mandiri,” tambahnya.
Addin menjelaskan masing-masing style usaha disesuaikan dengan kemampuan kader.
“Nanti tergantung degree mana yang mau dibuat, tentu mempertimbangkan skala tempat ya, kemudian kesanggupan,” lanjutnya.
Warung Buma, sebagai degree paling dasar, memungkinkan kader memulai usaha dengan modal awal Rp10 juta. Sisanya dibantu melalui skema dukungan, seperti tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) berupa rak etalase dari Financial institution Mandiri senilai Rp10 juta dan pasokan barang senilai Rp25 juta.
Sementara itu, Buma Minimart dan Indomaret melibatkan nilai investasi yang lebih besar dengan sistem distribusi yang didukung Indogrosir di masing-masing wilayah.
“Kerja samanya adalah kerja sama yang tentunya saling menguntungkan. Teman-teman Ansor menyiapkan tempat, Financial institution Mandiri sebagai pemberi pinjamandan Indomaret Staff sebagai distributor barang. Barang akan diantar dari gudang-gudang distribusi Indogrosir,” kata Addin.
Ia menambahkan selama lokasi calon toko berada dalam radius maksimal 30 kilometer dari gudang distribusi Indogrosir, maka style usaha ini dapat diterapkan.
Addin optimistis skema ini akan berdampak luas, tidak hanya menciptakan peluang ekonomi, tetapi juga membuka lapangan kerja. Ia mencontohkan jika ada 1.000 toko Buma Minimart yang mempekerjakan dua karyawan saja, maka akan tercipta dua ribu lapangan kerja langsung.
“Kalau 2.000 orang itu punya keluarga, dua anak misalnya, berarti dikali empat, itu 8.000 orang yang terdampak,” ucapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan Isy Karim mengatakan kerja sama ini membuka jalur cepat bagi kader muda untuk belajar wirausaha melalui skema waralaba dan toko mitra.
Itu disebutkan waralaba adalah salah satu cara paling efektif untuk mempercepat pembelajaran dalam bisnis ritel.
“Melalui kerja sama dengan Indomaret bisa membeli waralaba. Tadi modalnya memang cukup lumayan, tapi ada Financial institution Mandiri yang akan bisa memfasilitasi. Toko-toko ini juga dibimbing dan dilakukan pembinaan oleh Indogrosir Staff,” tutur Isy.
Ia juga menambahkan kehadiran Warung Buma dan style usaha serupa bisa menjadi sarana distribusi bagi produk kader yang bergerak di industri rumahan.
“Anggota GP Ansor bukan hanya punya ritel, tapi juga punya industri, Industri rumah. Itu bisa dititipkan di toko-toko mitra Indogrosir,” ujarnya.
(del/dhf)