Muhammadiyah Imbau Organisasi Sayap Alihkan Tabungan ke BSM
Jakarta, CNN Indonesia –
Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah mengimbau semua organisasi di bawahnya untuk mengalihkan tabungan dan deposito ke Bank syariah Matahari (BSM).
Imbauan itu disampaikan melalui surat imbauan PP Muhammadiyah Nomor 124/HIM/I.0/C/2025. Surat tersebut terbit setelah BSM direstui Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
“Menempatkan dana pihak ketiga seperti tabungan dan deposito, memanfaatkan layanan keuangan, hingga mengelola transaksi kelembagaan melalui Financial institution Syariah Matahari adalah bentuk kontribusi nyata,” bunyi surat imbauan yang dikonfirmasi Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas kepada Cnnindonesia.comSenin (14/7).
IKLAN
Gulir untuk melanjutkan konten
BSM telah mengantongi izin Surat Keputusan OJK Nomor KEP-39/D.03/2025. Financial institution ini adalah hasil konversi dari BPR Matahari Artadaya yang berada di bawah naungan Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA (Uhamka).
Anwar menjelaskan BSM masih berstatus financial institution perekonomian rakyat syariah (BPRS). Financial institution tersebut belum menyandang standing financial institution umum syariah (BUS).
Meski demikian, dia tidak menutup kemungkinan BSM akan naik degree ke BSU. Terlebih lagi, Muhammadiyah sudah memiliki sekitar 10 BPRS di berbagai daerah.
“Insyaallah (bertransformasi jadi Financial institution umum syariah) bersama BPRS-BPRS Muhammadiyah lainnya,” ucap Anwar.
Sebelumnya, OJK mendorong konsolidasi perbankan, termasuk konsolidasi di industri perbankan syariah. OJK menargetkan tiga hingga lima financial institution syariah hasil konsolidasi akan terbentuk dalam waktu jangka menengah.
Konsolidasi ini diharapkan mendorong pangsa pasar syariah menjadi minimum 10 persen dari general industri perbankan nasional. Selain itu, OJK mengharapkan peningkatan ekspansi usaha dan percepatan pertumbuhan sektor perbankan syariah nasional.
Kepala Pengawas Perbankan Perbankan OJK Dian Ediana Rae mengungkap rencana Muhammadiyah memilik BUS. Namun, ormas Islam itu akan terlebih dulu membuat BPRS.
“Nah setelah itu nanti akan ditransformasi. Itu sebenarnya ganti nama dulu, terus kemudian baru yang lainnya. Nanti mudah-mudahan bisa begitu. nanti mungkin sampai financial institution umum juga,” kata Dian usai Opening BSI World Expo 2025, di Jakarta World Conference Middle, dikutip dari CNBCÂ Indonesia, Kamis (26/6).
(DRF / DF)