Intip Saham Pendulang Cuan di Awal Juli
Jakarta, CNN Indonesia –
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 12,85 poin atau minus 0,19 persen ke degree 6.865 pada Jumat (4/7) silam.
Investor melakukan transaksi sebesar Rp8,29 triliun dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 17,39 miliar saham.
Dalam sepekan terakhir, indeks saham melemah empat kali. Tak heran, performa indeks tercatat melemah 0,47 persen sepanjang pekan kemarin.
IKLAN
Gulir untuk melanjutkan konten
Senada, Sekretaris Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) Kautsar Primadi Nurahmad mengatakan selama periode tanggal 30 Juni sampai dengan 4 Juli 2025 kemarin, perdagangan saham mengalami sejumlah perlemahan.
Tercatat, kapitalisasi pasar bursa mengalami penurunan sebesar 0,23 persen dari Rp12.098 triliun menjadi Rp12.070 triliun pada penutupan pekan lalu. Kemudian, rata-rata quantity transaksi harian pun turut mengalami penurunan 12,18 persen dari 22,13 miliar menjadi 19,44 miliar lembar saham.
Lalu, rata-rata nilai transaksi harian tercatat mengalami penurunan sebesar 21 persen dari Rp13,15 triliun menjadi Rp10,39 triliun.
Sementara itu, rata-rata frekuensi transaksi harian pun turut menurun yakni sebesar 12,24 persen dari 1,19 juta kali transaksi menjadi 1,05 juta kali transaksi pada penutupan pekan lalu.
“Adapun investor asing hari ini mencatatkan nilai jual bersih Rp465,75 miliar dan sepanjang tahun 2025 ini, investor asing mencatatkan nilai jual bersih Rp55,99 triliun,” katanya dalam keterangan resmi, Jumat (4/7).
Lantas seperti apa proyeksi pergerakan IHSG untuk sepekan ke depan?
Head of Buyer Literation and Training dari Kiwoom Sekuritas Indonesia Oktavianus Audi memperkirakan indeks saham akan bergerak bervariasi dengan kecenderungan melemah sepekan ini. Rentang pergerakan IHSG diproyeksikan berada di degree strengthen 6.750 hingga resistance 7.000.
Ia memperkirakan pergerakan pasar akan dipengaruhi sejumlah sentimen eksternal. Di antaranya adalah perkembangan negosiasi tarif Amerika Serikat (AS) serta arah kebijakan suku bunga AS yang dinantikan melalui rilis risalah Federal Open Marketplace Committee (FOMC).
“Kami melihat IHSG pekan depan akan cenderung tertekan oleh dua hal: ketidakpastian hasil negosiasi tarif Trump dan sinyal kebijakan The Fed yang belum sepenuhnya dovish,” ujar Oktavianus kepada Cnnindonesia.comMinggu (6/7).
Berdasarkan analisis teknikal, Oktavianus pun merekomendasikan beberapa saham yang bisa dikoleksi. Pertama, saham PT Bumi Assets Minerals Tbki atau BRMS yang ditutup menguat 2,02 persen ke posisi 404 pada pekan lalu. Oktavianus memproyeksi BRMS dapat menyentuh degree 450 pada pekan ini.
Kedua, saham PT Merdeka Battery Fabrics Tbk atau MBMA yang ditutup menguat 3,08 persen ke posisi 468 pekan lalu. Oktavianus memproyeksi MBMA dapat menyentuh degree 520 pada pekan ini.
Senada, Analis Teknikal MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memproyeksikan IHSG dalam sepekan ini menghadapi potensi koreksi dengan proyeksi pergerakan di kisaran strengthen 6.745 dan resistance 6.970.
Dirinya menilai arah pasar akan dipengaruhi oleh sejumlah sentimen domestik dan world. Beberapa di antaranya adalah rilis information ekonomi Indonesia seperti cadangan devisa, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK), dan penjualan ritel.
Selain itu, pelaku pasar juga akan mencermati information inflasi dan neraca dagang dari China, serta pergerakan investor asing yang dalam sepekan terakhir tercatat masih melakukan aksi jual bersih.
“Secara teknikal IHSG rawan terkoreksi pekan depan, dan dari sisi sentimen, investor akan fokus pada information makro Indonesia dan China, serta perkembangan akhir masa tenggang tarif impor AS,” jelas Herditya.
Ia pun menyarankan investor dapat mencermati beberapa saham dari emiten ia rekomendasikan. Herditya merekomendasikan saham Indofood CBP atau ICBP yang ditutup di degree 10.650 pekan lalu. Ia memproyeksi ICBP dapat menyentuh degree 11.250 pekan ini.
Kemudian, Herditya merekomendasikan saham PT Adaro Andalan Indonesia Tbk atau AADI yang ditutup menguat 1,08 persen ke posisi 7.000 pekan lalu. Ia memproyeksi AADI dapat menyentuh degree 7.325 pada pekan ini.
Herditya juga merekomendasikan saham SIG atau SMGR yang ditutup di degree 2.660 pada pekan lalu. Ia memproyeksi SMGR bisa menyentuh degree 2.850 pada pekan ini.
Catatan Redaksi: Berita ini tidak dibuat untuk merekomendasikan atau tidak merekomendasikan saham tertentu. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan pembaca.
(PTA)