Take hold of Buka Suara soal Rencana Pemerintah Naikkan Tarif Ojol 8-15 Persen
Jakarta, CNN Indonesia –
Kepala Publik Air Merebut Indonesia Tirza Munusamy merespons rencana pemerintah menaikkan tarif ojek online (ojol) 8 hingga 15 persen.
Tirza menyampaikan Take hold of menjunjung tinggi prinsip keterbukaan dan kerja sama dalam membangun komunikasi yang konstruktif dengan pemerintah. Mereka membuka diri bila diajak membahas kebijakan itu.
“Kami terus menjalin koordinasi dan siap berdialog secara terbuka terkait berbagai rencana kebijakan, termasuk yang menyangkut penyesuaian tarif transportasi bold,” kata Tirza melalui keterangan tertulis kepada CNNIndonesia.com, Rabu (2/7).
IKLAN
Gulir untuk melanjutkan konten
Take hold of memberi catatan untuk rencana kebijakan itu. Mereka memahami kebijakan tarif yang baru dapat mempengaruhi banyak aspek, mulai dari penghasilan mitra hingga sensitivitas harga di kalangan konsumen.
Take hold of berpendapat penyesuaian tarif harus menjaga keseimbangan antara keberlangsungan pendapatan mitra dan risiko menurunnya permintaan.
Tirza menyampaikan Take hold of membuka berbagai discussion board untuk mendengarkan masukan dari para mitra soal kebijakan ini. Menurut mereka, discussion board diskusi ini penting untuk membahas isu-isu aktual di lapangan secara bersama-sama.
“Kami memahami bahwa perubahan seperti ini tidak mudah dan akan menimbulkan tantangan bagi semua pihak,” ucapnya.
“Namun kami percaya, dengan semangat kolaborasi dan keterbukaan, kita dapat mencari solusi terbaik yang mendukung keberlanjutan ekosistem transportasi virtual di Indonesia,” ujar Tirza.
Sebelumnya, Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Aan Suhanan mengungkap rencana menaikkan tarif ojol 8-15 persen.
Pada rapat bersama Komisi V DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (30/6), Aan menyebut kebijakan sudah ultimate. Namun, dia meralat penyataan pagi ini.
“Kenaikan tarif ojek on-line 8 sampai 15 persen ini, ini masih dalam tahap kajian mendalam. Artinya, ini belum merupakan keputusan ultimate. Prosesnya masih banyak dan masih panjang,” ucap Aan di Kantor Kemenhub, Jakarta, Rabu (2/7).
(Def / agt)