Harga Minyak Dunia Diklaim Turun Usai Iran-Israel Gencatan Senjata




Jakarta, CNN Indonesia

Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung mengklaim Harga Minyak Dunia mulai menunjukkan tren penurunan setelah tercapainya kesepakatan gencatan senjata antara Iran dan Israel.

Ia menyebut pemerintah masih mencermati situasi keamanan di kawasan Timur Tengah yang sebelumnya sempat memanas akibat konflik antara kedua negara tersebut.

Menurut Yuliot, salah satu isu yang menjadi perhatian adalah penutupan Selat Hormuz oleh Iran beberapa waktu lalu. Namun, dengan adanya kesepakatan damai, situasi mulai stabil dan memberikan dampak pada pergerakan harga minyak.

IKLAN

Gulir untuk melanjutkan konten

“Jadi justru ini kita lihat harga minyak berangsur-angsur mulai turun,” ujarnya saat ditemui di Lapangan Banyu Urip, Bojonegoro, Jawa Timur, Kamis (26/6).



Meski begitu, Yuliot menambahkan perkembangan harga minyak Indonesia akan terus dipantau oleh pemerintah, sambil menunggu dampak lebih lanjut dari dinamika geopolitik dan pasar world.

Sebelumnya, Presiden Iran Masoud Pezeshkian mengumumkan gencatan senjata dengan Israel untuk mengakhiri perang selama 12 hari.

Dalam pernyataannya yang dikutip kantor berita IRNA, Pezeshkian memastikan Iran akan mematuhi gencatan senjata, kecuali jika Israel melanggarnya lebih dulu. Ia juga menyatakan kesiapan negaranya untuk berunding dan mempertahankan hak-hak nasional.

Presiden AS Donald Trump turut menyambut baik kesepakatan tersebut dan mengisyaratkan kemungkinan pelonggaran pembatasan penjualan minyak Iran jika kondisi keamanan terus membaik.

Trump juga menyebut gencatan senjata ini sebagai langkah yang dapat menekan lonjakan harga minyak dunia.

Di sisi lain, harga minyak world sempat mengalami kenaikan tipis setelah knowledge menunjukkan penurunan cadangan minyak mentah di Amerika Serikat.

Harga Brent naik 5 sen menjadi US$67,73 in line with barel, sementara West Texas Intermediate (WTI) naik 32 sen ke posisi US$65,24 in line with barel. Meski demikian, harga tersebut masih berada di bawah degree sebelum konflik Iran-Israel dimulai pada 12 Juni lalu, yakni US$69,36 in line with barel.

Pasar energi kini menanti arah kebijakan lanjutan, termasuk potensi negosiasi antara Washington dan Teheran mengenai isu nuklir dan pemulihan infrastruktur energi Iran.

(del/mik)


[Gambas:Video CNN]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *