Financial institution Dunia Sebut Bansos Untungkan Ekonomi RI di Tengah Ketidakpastian




Jakarta, CNN Indonesia

Bank Dunia menyoroti pemberian bantuan sosial (bansos) yang dilakukan pemerintah di berbagai negara. Lembaga tersebut mengatakan program belanja sosial menguntungkan kondisi ekonomi negara, termasuk Indonesia.

Hal itu disampaikan Financial institution Dunia lewat World Economics Potentialities edisi Juni 2025.

“Beberapa negara akan mendapat manfaat dari dukungan kebijakan fiskal seperti program belanja sosial dan investasi publik di Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Vietnam,” bunyi laporan Financial institution Dunia, dikutip Selasa (17/6)

IKLAN

Gulir untuk melanjutkan konten

Menurut Financial institution Dunia, program belanja sosial dan investasi publik bisa membantu perekonomian RI di tengah potensi pelambatan pertumbuhan ekonomi imbas ketidakpastian kebijakan perdagangan international.



Financial institution Dunia mengatakan di negara Asia Timur dan Pasifik (East Asia and Pacific/EAP) kecuali China, pertumbuhan ekonomi diperkirakan melambat menjadi 4,2 persen pada tahun ini, terutama karena ketegangan perdagangan international.

“Meningkatnya ketidakpastian kebijakan perdagangan, berkurangnya kepercayaan, dan dampak dari permintaan eksternal yang lebih lemah di negara-negara maju utama dan Tiongkok kemungkinan akan membatasi ekspor dan investasi swasta di kawasan tersebut, karena ada beberapa negara dengan eksposur besar terhadap perdagangan international, terutama Kamboja, Thailand, dan Vietnam,” kata Financial institution Dunia.

Khusus untuk Indonesia, Financial institution Dunia memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi menjadi 4,7 persen pada 2025, turun dari estimasi sebelumnya sebesar 5 persen. Angka ini menjadi salah satu revisi terendah dalam proyeksi pertumbuhan negara-negara berkembang kawasan Asia Timur dan Pasifik.

Secara regional, Asia Timur dan Pasifik juga diproyeksikan mengalami pelemahan pertumbuhan dari 5 persen menjadi 4,5 persen pada tahun ini.

Sementara untuk kelompok negara berkembang dan pasar berkembang (rising marketplace and growing financial system/EMDE), proyeksi pertumbuhannya diperkirakan turun menjadi 3,8 persen pada 2025, sebelum naik tipis ke 3,9 persen pada 2026-2027.

[Gambas:Video CNN]

(FBY/AGT)


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *