Pedagang bendera dan umbul-umbul khas 17-an mengeluh karena beberapa hari jelang HUT RI k-79 masih sepi. Mereka ketar ketir akan balik modal.

Penjual Bendera Ketar Ketir di Pinggir Jalan Jelang Hari Nasional RI ke-79




Jakarta, CNN Indonesia

Pedagang bendera dan umbul-umbul khas tujuh belasan mulai menjamur jelang Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79. Bendera dijajakan penjual di pinggiran jalan.

Meskipun demikian, penjualan sampai dengan kini belum sesuai harapan.

Syahrudin (40) misalnya. Salah satu pedagang bendera di Jalan Bang Pitung, Jakarta Selatan, mengaku dagangannya tak selaris dulu yang sering kehabisan stok. Ia mengeluhkan omzet berjualan yang menurun tahun ini.

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN DENGAN KONTEN

Padahal, dia mengaku rutin menjajakan dagangannya di kawasan Palmerah hingga Permata Hijau, Jakarta Selatan. Syahrudin bercerita ia berjualan Bendera Merah Putih sejak 2005.

Omzet yang ia dapatkan sejak itu pun beragam. Namun, ia mengaku jika stok penjualannya habis, bisa meraup keuntungan hingga Rp4 juta.

Ia menjual sejumlah hiasan khas HUT RI, mulai dari bendera dengan berbagai ukuran, umbul-umbul, hingga bambu untuk dijadikan tiang bendera. Harganya bervariasi, tergantung jenis dan ukuran. Bendera misalnya, dijual dengan kisaran harga Rp20 ribu hingga Rp400 ribu.

Untuk tahun ini, pria yang sudah hampir 20 tahun berdagang bendera itu mengaku telah berjualan sejak akhir Juli silam. Namun, ia mengeluhkan omzetnya yang menurun drastis tahun ini.

“Pendapatan mah, ya ini tahun sekarang lebih parah, turunnya jauh,” ujar dia kepada CNNIndonesia.com, Senin (12/8).

Meski tak bisa menyebutkan angka pasti penurunannya, Syahrudin mengatakan minat masyarakat untuk membeli bendera tahun ini lebih rendah jika dibandingkan tahun sebelumnya.

“Tahun sekarang mah enggak tahu nih. Kalau keadaannya begini pasti enggak nutup. Yang beli rada sepi nih enggak kayak tahun-tahun kemarin. Sepi semua. Saya mulai jualan dari tanggal 28 Juli, ditotal dari awal mah (omzet) Rp3 jutaan, tapi tetap belum nutup,” jelasnya lebih lanjut.

Berbeda dengan Syahrudin, Warnata (32) yang berjualan bendera di Jalan Raya Kebayoran Lama, Jakarta Selatan optimis bahwa dagangannya akan habis tahun ini. Ia yakin bakal membawa pulang omzet yang lebih banyak dari tahun sebelumnya.

Warnata mengaku sudah berjualan bendera sejak 2018. Consistent with tahunnya, omzet yang ia dapatkan bisa mencapai Rp8 juta. Namun, sejak ia berjualan according to 1 Agustus silam, ia baru meraup Rp3 juta untuk tahun ini.

“Kalau modal saya Rp5 juta-Rp8 juta tiap tahun dan selalu nutup dan kadang-kadang ada lebihnya. Tapi tahun ini belum nutup. Tapi saya yakin bisa nutup sih kalau tahun ini,” ujar dia.

Harga bendera yang dijualnya pun bervariasi, namun tak semahal yang dijual oleh Syahrudin. Untuk bendera berukuran kecil dibanderol Rp40 ribu. Sementara untuk bendera berukuran besar dikisar Rp70 ribu-Rp90 ribu.

Omzet yang diraupnya according to hari pun tak menentu. Bisa berkisar Rp50 ribu-Rp500 ribu.

“Saya ini kan modal sendiri. Kalau orang-orang yang lewat kan kadang-kadang modal dari bos,” tuturnya.

[Gambas:Video CNN]

(berbagi/pikiran)



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *