Bahlil Klaim Tak Anti Batu Bara: Bukan Barang Haram
Jakarta, CNN Indonesia –
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menekankan bakal tetap menggunakan batu bara setidaknya dalam 10 tahun ke depan untuk memenuhi kebutuhan listrik Domestik.
Menurutnya, pemerintah tetap konsisten untuk melakukan transisi energi. Namun, mewujudkan itu bukan hal mudah karena butuh anggaran besar untuk beralih ke energi baru terbarukan.
“Kalian besok pun kalau kita memang masih membutuhkan listrik dan uang kita tidak ada, batu bara bukan barang haram, aku pakai lagi (batu bara),” ujarnya dalam konferensi pers RUPTL 2025-2034 di Kementerian ESDM, Senin (27/5).
IKLAN
Gulir untuk melanjutkan konten
Dalam dokumen RUPTL tersebut, pemerintah memang masih menetapkan penambahan pembangkit dari energi fosil sebanyak 16,6 gigawatt (GW) dalam 10 tahun ke depan. Rinciannya, 10,3 GW dari fuel dan 6,3 GW dari batu bara.
Bahlil menekankan negara maju lainnya saja masih banyak yang menggunakan batu bara. Misalnya, Amerika Serikat dan Turki.
“Jangan dipersepsikan seharusnya batu bara itu haram gitu lho. Ini barang punya kita dari republik kok,” jelasnya.
Bahkan ia menekankan porsi batu bara bisa ditambah melebihi kuota yang ditetapkan di RUPTL apabila memang diperlukan. Sebab, pemerintah tak ingin memaksakan energi hijau jika tak memiliki uang.
“Jadi mau ditambah pun gak apa-apa. Kalau memang itu negara butuhkan. Eropa juga sebelumnya masih punya batu bara. Jadi kita akan menyesuaikan dengan kebutuhan kita,” pungkasnya.
(ldy/pta)