Bahlil Ancam Cabut Izin Inpex Jika Tak Segera Garap Blok Masela
Jakarta, CNN Indonesia –
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengancam bakal mencabut izin pengelolaan Blok Masela dengan Inpex Corporation apabila perusahaan tidak segera mulai berproduksi.
Menurutnya, pemerintah sudah mengirimkan surat peringatan pertama kepada perusahaan asal Jepang ini karena sejak memegang hak konsesi Blok Masela sejak 1998, sampai saat ini belum juga berproduksi.
“Saya sudah memberikan surat peringatan pertama. Masih main-main, peringatan kedua. Kalau tidak, kita cabut atas nama negara,” ujarnya dalam acara Energi dan Mineral Discussion board di Jakarta, Senin (26/5).
IKLAN
Gulir untuk melanjutkan konten
Bahlil menekankan hingga saat ini berarti lapangan gasoline alam cair (LNG) di Maluku tersebut sudah mandek selama 26 tahun. Padahal, pemerintah membutuhkan lebih banyak produksi karena beberapa tahun ini terus menurun.
“Sudah 26 tahun diberikan konsesi, ini saya buka saja, ini kan discussion board terbuka, Inpex yang Blok Masela sudah 26 tahun itu dikasih,” jelasnya.
Lebih lanjut, Bahlil menekankan sanksi tersebut berlaku bagi seluruh kontraktor yang memegang kontrak kerja sama (KKKS) yang tidak serius dalam melakukan produksi migas di Tanah Air.
“Jadi kalau izin sudah dikasih, eksplorasi sudah, POD (plan of building) dibuat mundur-mundur, ya seizin Bapak Presiden dengan segala hormat saya akan evaluasi sampai tingkat pencabutan izin,” tegasnya.
Bahlil menekankan bahwa saat ini pemerintah ingin menggenjot produksi minyak sebesar 1 juta barel according to hari mulai 2030. Oleh karenanya, semua lapangan migas yang mangkrak akan dievaluasi dan segara bisa dimanfaatkan.
“Konsesi itu diberikan untuk dipergunakan dalam rangka meningkatkan produktivitas, produksi dan pendapatan negara,” pungkasnya.
(ldy/pta)