Penjualan Labubu Dihentikan di Inggris, Ada Apa?
Jakarta, CNN Indonesia –
Distributor Pop Mart memutuskan untuk menghentikan penjualan Boneka Labubu selama Inggris Raya.
Keputusan itu dipicu antrean kacau, kerumunan parah, dan perkelahian yang terjadi di Inggris buntut pembelian boneka tersebut.
Di Inggris, boneka seukuran telapak tangan dengan gigi tajam dan pengikut fanatik, memang telah menjadi mainan yang terlalu populer untuk dijual.
IKLAN
Gulir untuk melanjutkan konten
“Karena meningkatnya permintaan, peningkatan signifikan jumlah pelanggan, antrean panjang di luar toko kami dan Roboshop (toko swalayan), kami menghentikan sementara penjualan,” tulis perusahaan mainan yang berbasis di Tiongkok itu dalam sebuah posting Instagram pada Selasa pekan lalu, seperti dikutip dari CNN.com.
“Semua kami lakukan demi memastikan keselamatan dan kenyamanan semua orang. Penghentian akan dilakukan hingga pemberitahuan lebih lanjut,” tambah mereka.
Namun, mereka menyatakan penghentian sementara hanya dilakukan pada penjualan langsung. Sementara itu untuk penjualan bold akan terus berlanjut seperti biasa.
Labubu dirancang ilustrator kelahiran Hong Kong Kasing Lung. Mainan ini diam-diam telah membangun pengikut setia sejak debutnya 2015.
Namun dalam beberapa bulan terakhir, boneka berbentuk kelinci, berwajah peri itu telah melonjak popularitasnya.
Para bintang termasuk Rihanna, Dua Lipa, dan Lisa dari Blackpink bahkan telah menggunakan mainan itu seperti jimat.
Mereka bahkan terlihat membawa boneka ini di Paris Type Week tahun ini.
Kekisruhan memang terjadi dalam penjualan Boneka Labubu di Inggris. Di TikTok, konten yang menampilkan kekacauan terjadi saat proses unboxing boneka tersebut di luar toko.
Pembeli yang terlalu bergembira dan lupa diri terlalu meluapkan perasaannya hingga memicu perkelahian di luar toko.
Di video TikTok lainnya sebuah kekacauan terjadi di Victoria Calvert. Dalam Video tersebut yang kini telah ditonton lebih dari 100 ribu kali terekam kekacauan yang meningkat di lokasi Pop Mart di London.
(AGT)