Pengusaha Pastikan Harga Gabah di Penggilingan di Atas HPP




Jakarta, CNN Indonesia

Ketua Umum Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras (Perpadi) Sutarto Alimoeso memastikan harga gabah yang diterima penggilingan saat ini sudah berada di atas harga pembelian pemerintah (HPP) sebesar Rp6.500 in keeping with kilogram (kg).

Pernyataan ini disampaikan menanggapi pernyataan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman yang menyebut 40 persen harga gabah di beberapa daerah masih berada di bawah HPP.

“Saya tidak akan komentar itu. Tapi begini, harga gabah sampai di penggilingan hari ini itu sudah di atas Rp7.000 (in keeping with kg). Jadi teman-teman saya, dari Aceh, bahkan Jawa Timur, Ponorogo, Jawa Tengah. Semua melaporkan ke saya bahwa sekarang itu sudah di atas HPP. HPP-nya kan Rp6.500 (in keeping with kg). Sudah di atas itu,” ujar Sutarto di Badan Pangan Nasional (Bapanas), Jakarta Selatan, Jumat (16/5).

IKLAN

Gulir untuk melanjutkan konten

Sutarto menegaskan harga Rp7.000 in keeping with kg yang dimaksud adalah harga gabah kering giling (GKG), yaitu gabah dengan kadar air lebih rendah dan mutu yang lebih baik, yang biasa diterima langsung oleh penggilingan padi untuk digiling menjadi beras.



Jenis gabah ini berbeda dengan gabah kering panen (GKP) yang umumnya masih memiliki kadar air lebih tinggi dan kualitas yang belum siap giling.

Ia menambahkan hampir seluruh anggota Perpadi saat ini membeli gabah dengan harga lebih tinggi dari HPP. Namun, ia mengakui tidak mengetahui berapa harga pembelian gabah oleh Perum Bulog.

“Sekarang itu teman-teman kami belinya di atas HPP. Nah saya tidak tahu kalau Bulog-nya. Belinya pasti Rp6.500, kan,” katanya.

Dalam kesempatan tersebut, Sutarto juga menjelaskan harga beras tidak serta-merta turun meskipun ada klaim sebagian besar gabah masih di bawah HPP. Sebab, harga dasar gabah di tingkat penggilingan justru telah naik, terutama untuk jenis GKG.

“Loh justru harga beras itu kan ditentukan oleh HPP, kan. Sepakat, kan? Nah, HPP kita itu kan Rp6.500. Harga berasnya kan tidak dinaikkan, HPP-nya atau HET-nya. Terutama medium,” ucap Sutarto.
“Sehingga sebenarnya sudah tidak tercapai, gitu lho. Dan saya sampaikan tadi, teman-teman kami yang di lapangan itu belinya sudah di atas Rp6.500. Kan rnggak mungkin dong harga-harganya menjadi malah turun. Tapi saya bukan membantah, ya,” jelasnya.

Sebelumnya, Mentan Amran menyebut berdasarkan pemantauan bersama Bulog, sekitar 40 persen harga gabah petani di berbagai daerah masih berada di bawah HPP.

Menurutnya, apabila pemerintah menyalurkan kembali beras bansos dan beras murah Bulog (SPHP) di tengah kondisi ini, dikhawatirkan harga gabah akan semakin turun.

“Harga (gabah) kami cek di lapangan bersama Bulog itu masih ada 40 persen di bawah HPP. Artinya apa? Ini harus diangkat. Begitu kita keluarkan SPHP, terpukul lagi ini (harga gabah), turun,” ujar Amran, dikutip dari detikcom, Kamis (15/5).

Ia menambahkan jika kondisi harga gabah sudah stabil di atas HPP di seluruh wilayah, barulah program intervensi seperti bansos dan SPHP bisa dijalankan kembali.

“Kalau sudah di atas HPP semua, itu sudah most sensible,” ujar Amran.

[Gambas:Video CNN]

(dari/sfr)


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *