Dana Asing Kabur Rp50,72 T dari Pasar Modal Sejak Awal Tahun




Jakarta, CNN Indonesia

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat dana investor non residen alias asing yang keluar dari pasar modal mencapaiĀ Rp50,72 triliun sepanjang Januari hingga April 2025.

Hal ini mencerminkan tekanan berkelanjutan di pasar modal domestik akibat dinamika international, khususnya pasca pengumuman tarif dagang Amerika Serikat (AS).

“Sementara itu, non residen mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp20,79 triliun Bulan Sampai Saat Inidimana dengan tahun hingga saat ini masih terdapat web gross sales sebesar Rp50,72 triliun,” ujar Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon (KE PMDK) OJK Inarno Djajadi dalam konferensi pers RDK OJK, Jumat (9/5).

IKLAN

Gulir untuk melanjutkan konten

Meskipun terjadi arus keluar (arus keluar modal) dari investor asing, pasar saham domestik justru menunjukkan penguatan secara bulanan. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup naik 3,93 persen secara month up to now pada 30 April 2025 di degree 6.766. Namun secara Tahun Sampai Saat Ini, IHSG masih mencatat pelemahan sebesar 4,42 persen.



Penguatan ini didukung oleh sejumlah kebijakan dan koordinasi lintas lembaga. Inarno menyebut penguatan pasar saham didorong sinergi antara regulator, pemerintah, discussion board Koordinasi Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), Self-Regulatory Group (SRO), serta pelaku pasar dalam meredam gejolak yang terjadi.

Dari sisi kapitalisasi pasar, in step with akhir April 2025 tercatat naik 5,20 persen secara bulanan menjadi Rp11.705 triliun. Namun, secara tahunan kapitalisasi pasar masih mengalami penurunan sebesar 5,11 persen.

“Adapun di pasar obligasi, indeks pasar obligasi ICBI melemah 1,61 persen Bulan Sampai Saat Ini atau bangkit dengan tahun hingga saat ini sebesar 3,39 persen ke degree 405,99 dan investor non residen mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp0,01 triliun secara Bulan Sampai Saat Ini atau oleh tahun hingga saat ini masih di sana penjualan bersih sebesar Rp1,42 triliun,” jelas Inarno.

Di sisi industri pengelolaan investasi, nilai dana kelolaan atau aset yang dikelola (AUM) tercatat sebesar Rp821 triliun in step with 30 April 2025, naik 1,01 persen secara bulanan namun masih turun 1,96 persen secara tahunan.

Adapun produk reksadana mencatatkan Langganan bersih sebesar Rp6,24 triliun di bulan April, tetapi secara 12 months up to now masih terdapat web redemption sebesar Rp4,88 triliun.

Sementara itu, dari sisi penghimpunan dana, pasar modal menunjukkan tren positif. General nilai penawaran umum mencapai Rp56,06 triliun sepanjang 2025, termasuk Rp3,31 triliun dari enam emiten baru. Penggalangan dana melalui securities crowdfunding juga terus berkembang.

“Sejak pemberlakuan ketentuan SCF (Securities Crowdfunding) hingga 30 April 2025 telah terdapat 18 penyelenggara yang telah mendapatkan izin dari OJK dengan 805 penerbit efek dari 510 penerbit dan 179.363 pemodal dan general dana SCF yang dihimpun dan teradministrasi di KSEI (PT Kustodian Sentral Efek Indonesia) itu adalah sudah mencapai Rp1,53 triliun,” ujar dia lebih lanjut.

[Gambas:Video CNN]

(dari/sfr)


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *