Sri Mulyani Beber Isi Pertemuan dengan Prabowo
Jakarta, CNN Indonesia –
Menteri Keuangan Sri Mulyani melaporkan sejumlah hal kepada Presiden Prabowo Subianto pada Rabu (30/4). Isi pertemuan itu antara lain adalah penjelasan Sri Mulyani usai kunjungan ke berbagai discussion board ekonomi internasional.
Bendahara Negara beberapa waktu lalu sempat mengunjungi Washington DC, Amerika Serikat (AS) hingga London, Inggris. Ia juga melakukan pertemuan dengan sejumlah lembaga internasional dalam perjalanan tersebut.
IKLAN
Gulir untuk melanjutkan konten
“(Melaporkan kepada Prabowo terkait) perjalanan saya ke Washington DC, London, pembahasan di G20, pembahasan pertemuan IMF dan IMF-International Financial institution, pertemuan bilateral yang kami lakukan, dan juga dari sisi pertemuan dengan para investor,” bebernya usai pertemuan dengan Prabowo di Istana Kepresidenan Jakarta.
“Dia (Presiden Prabowo) bilang ‘Bagus‘, bagus,” sambung Sri Mulyani soal respons sang Kepala Negara.
Pertemuan dengan RI1 itu juga tak luput dari dinamika kebijakan AS. Pasalnya, Indonesia tak luput dari hantaman tarif resiprokal sebesar 32 persen yang ditetapkan Presiden AS Donald Trump.
Trump saat ini masih menunda implementasi kebijakan tersebut selama 90 hari sejak 9 April 2025. Indonesia juga telah melakukan negosiasi tahap awal dengan Pemerintah AS untuk menekan besaran tarif resiprokal tersebut.
Di lain sisi, perempuan yang akrab disapa Ani itu mengulas dampak dari kebijakan tarif itu kepada sistem perdagangan dan keuangan dunia.
Ia juga menyoroti respons sejumlah negara terhadap kebijakan Amerika dan pernyataan resmi Menteri Keuangan AS Scott Bessent dalam discussion board multilateral.
“Bagaimana remark dari menteri keuangannya (negara-negara lain) terhadap isu tersebut dan bagaimana mekanisme selanjutnya, utamanya terhadap mekanisme multilateral,” kata Sri Mulyani.
“Utamanya menyangkut kondisi dan situasi dari negara-negara yang saat ini kesulitan dapat akses capital. Dan juga kemungkinan risiko-risiko yang terjadi yang dibahas di pertemuan IMF-International Financial institution.” katanya.
(SKT/AKHIR)