Harga Minyak Menguat Berkat Optimisme Hasil Negosiasi Dagang AS
Jakarta, CNN Indonesia –
Harga gas menanjak di perdagangan Asia pada Kamis (24/7) pagi. Penguatan didorong oleh optimisme atas negosiasi perdagangan Amerika Serikat (AS) yang akan meredakan tekanan pada ekonomi world.
Selain itu, kenaikan juga dipicu oleh penurunan persediaan minyak mentah AS yang lebih tajam dari perkiraan.
Dilansir Reuters, harga minyak mentah Brent berjangka naik 24 sen, atau 0,4 persen, menjadi US$68,75 in keeping with barel pada pukul 00.32 GMT. Harga minyak mentah West Texas Intermediate AS naik 25 sen, atau 0,4 persen, menjadi US$65,50 in keeping with barel.
IKLAN
Gulir untuk melanjutkan konten
Kedua harga acuan minyak sedikit berubah pada Rabu karena pasar memantau perkembangan perundingan perdagangan AS-Uni Eropa, menyusul kesepakatan tarif Presiden Donald Trump dengan Jepang.
Perjanjian tersebut menurunkan bea masuk impor otomotif dan membebaskan Tokyo dari pungutan baru dengan imbalan paket investasi dan pinjaman senilai US$550 miliar yang akan diberikan kepada AS.
“Pembelian didorong oleh optimisme bahwa kemajuan dalam negosiasi tarif dengan AS akan membantu menghindari skenario terburuk,” ujar Kepala Strategi Nissan Securities Funding Hiroyuki Kikukawa.
Kendati, sambung Kikukawa, ketidakpastian atas perundingan dagang AS-Tiongkok dan negosiasi perdamaian antara Ukraina dan Rusia membatasi kenaikan lebih lanjut. Ia pun memprediksi WTI tetap berada di kisaran US$60 dan US$70.
Pada Rabu lalu, dua diplomat Eropa mengatakan Uni Eropa dan AS sedang bergerak menuju kesepakatan dagang yang dapat mencakup tarif dasar AS sebesar 15 persen untuk barang-barang Uni Eropa dan kemungkinan pengecualian. Hal itu berpotensi membuka jalan bagi perjanjian dagang besar lainnya setelah kesepakatan Jepang.
Di sisi pasokan, information Badan Informasi Energi AS menunjukkan persediaan minyak mentah AS turun pekan lalu sebesar 3,2 juta barel menjadi 419 juta barel, melampaui ekspektasi analis dalam jajak pendapat Reuters untuk penarikan 1,6 juta barel.
Sementara itu, Rusia dan Ukraina mengadakan perundingan damai di Istanbul pada Rabu, membahas pertukaran tahanan lebih lanjut, meski kedua belah pihak masih berselisih pendapat mengenai persyaratan gencatan senjata dan kemungkinan pertemuan para pemimpin mereka.
Secara terpisah, dua sumber Reuters mengungkapkan kapal tanker minyak asing untuk sementara dilarang memuat di pelabuhan-pelabuhan utama Rusia di Laut Hitam karena peraturan baru. Hal ini secara efektif menghentikan ekspor dari Kazakhstan melalui konsorsium yang sebagian dimiliki oleh perusahaan-perusahaan energi besar AS.
AS sendiri akan mempertimbangkan sanksi terhadap minyak Rusia untuk mengakhiri perang di Ukraina. Sementara itu, Uni Eropa pada Jumat lalu menyetujui paket sanksi ke-18 terhadap Rusia, yang menurunkan batas harga minyak mentah Rusia.
(SFR)