Duet Bos Pajak-Bea Cukai Klaim Raup Triliunan Rupiah, dari Mana?
Jakarta, CNN Indonesia –
Duet Bos Pajak Bimo Wijayanto dan Bos Bea Cukai Djaka Budhi Utama diklaim sukses meraup triliunan rupiah.
Djaka mengatakan Bea Cukai memang melakukan Program Bersama bersama Direktorat Jenderal Pajak (DJP). Selain itu, mereka juga bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Anggaran (DJA) serta Lembaga Nationwide Unmarried Window (LNSW).
Menurutnya, ini dilakukan untuk mengoptimalisasi sumber penerimaan negara. Ada Analisis Bersama, Audit Sendi, Kecerdasan Sendi, Investigasi Sendi, Pengumpulan Bersamahingga proses bisnis bersama dan IT.
IKLAN
Gulir untuk melanjutkan konten
“Selama periode 2023-semester I 2025, kegiatan tersebut telah menghasilkan penerimaan sebesar Rp1,945 triliun,” ungkap Djaka dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi XI DPR RI di Jakarta Pusat, Senin (14/7).
Penerimaan dari duet itu berasal dari audit dokumen laporan hasil analisis (LHA) dan laporan hasil pemeriksaan (LHP), baik di tingkat pusat maupun vertikal. Sumbernya berasal dari tagihan, baik yang berupa bea masuk, bea keluar, cukai, maupun pajak.
Misalnya, pada semester I 2025 yang menghasilkan Rp152,02 miliar dari 17 dokumen LHA dan LHP di tingkat pusat. Ada juga tambahan Rp43,73 miliar yang berasal dari 25 dokumen laporan pada tingkat vertikal.
“Di sisi lain, Ditjen Bea Cukai juga telah melaksanakan upaya ekstra yang menghasilkan tambahan penerimaan perpajakan sebesar Rp2,107 triliun selama periode semester I 2025,” pamer sang dirjen.
Pundi-pundi penerimaan Bea Cukai itu bervariasi. Mulai dari nota pembetulan, audit, penelitian ulang, penolakan keberatan, penagihan juru sita, ultimum remedium, hingga pengenaan sanksi.
Sementara itu, Dirjen Djaka mengklaim timnya berkontribusi terhadap capaian goal penerimaan perpajakan senilai Rp182,90 triliun according to 30 Juni 2025. Ini dikantongi dari PPN impor, PPnBM impor, PPh 22 impor, sampai PPh 22 ekspor.
(SKT/AGT)