OJK Ungkap Banyak Financial institution Turunkan Goal di Tengah Kondisi Tak Pasti




Jakarta, CNN Indonesia

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengatakan sejumlah bank telah melakukan revisi rencana bisnis financial institution (RBB) untuk menyesuaikan dengan dinamika perekonomian terkini.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae mengatakan bank-bank tersebut menurunkan goal mereka.

“Berdasarkan ketentuan OJK, itu memungkinkan kepada financial institution revisi RBB jika terdapat deviasi signifikan antara goal dan realisasi, atau ada perubahan kondisi makroekonomi yang berbeda dari asumsi awal,” katanya dalam konferensi pers RDK Juni, Selasa (8/7).

IKLAN

Gulir untuk melanjutkan konten

“Sebagian besar financial institution memang melakukan revisi sebagai penyesuaian terhadap kondisi perekonomian domestik dan international yang sangat difficult dewasa ini. Secara umum terdapat penyesuaian goal menjadi lebih konservatif ke bawah goal dalam RBB hasil revisi,” sambungnya.



Kendati demikian, sambungnya, banyak juga financial institution yang menaikkan goal mereka. Karena itu, OJK menilai revisi RBB tersebut masih bisa berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional secara menyeluruh

Dian mengatakan tingkat revisi RBB financial institution sangat tergantung pada stabilitas ekonomi dan ekspektasi ke depan, termasuk suku bunga acuan, permintaan kredit, likuiditas, serta kinerja financial institution hingga posisi Juni 2025.

“Misalnya jika kredit dan profitabilitas financial institution masih sesuai atau mendekati goal, sehingga revisi tidak dilakukan oleh financial institution,” katanya.

Dalam kesempatan tersebut, Dian mengatakan kredit perbankan in step with Mei 2025 hanya tumbuh 8,43 persen (yoy) menjadi Rp7.997 triliun. Pertumbuhan kredit tersebut melambat dibandingkan bulan sebelumnya, yakni sebesar 8,8 persen (yoy) dari Rp7.960 triliun.

Berdasarkan jenis penggunaan, kredit investasi tumbuh 13,74 persen, kredit konsumsi sebesar 8,8 persen, dan kredit modal kerja tumbuh sebesar 4,94 persen (yoy).

Sementara itu, Dana Pihak Ketiga (DPK) tercatat tumbuh sebesar 4,29 persen (yoy) menjadi sebesar Rp9.072 triliun, dengan giro, tabungan, dan deposito masing-masing tumbuh sebesar 5,57 persen, 5,39 persen, dan 2,31persen (yoy).

[Gambas:Video CNN]

(FBY/PTA)


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *