Tarif Listrik Batam Naik 1,43 Persen consistent with 1 Juli
Jakarta, CNN Indonesia –
Tarif listrik Dari Batam naik 1,43 persen consistent with 1 Juli 2025 untuk golongan tertentu.
Kementerian ESDM menetapkan kenaikan tarif listrik di Batam untuk pelanggan mampu dengan daya 3.500 VA ke atas, pelanggan pemerintah hingga pelanggan layanan berskema Kerja Sama Operasi (KSO)
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan ESDM Jisman P. Hutajulu menyebut pelanggan rumah tangga dengan daya 450 VA dan 900 VA, pelanggan sosial dengan daya hingga 2.200 VA, serta pelanggan industri dan bisnis, tidak mengalami perubahan tarif.
IKLAN
Gulir untuk melanjutkan konten
“Penyesuaian ini hanya berlaku bagi pelanggan rumah tangga mampu dengan daya 3.500 VA ke atas dan pelanggan pemerintah, dengan kenaikan tarif sebesar 1,43 persen, serta pelanggan Layanan Khusus dalam KSO dengan PT PLN (Persero) yang disesuaikan dengan tarif keekonomian,” ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (27/6).
Menurutnya, pemerintah sangat berhati-hati dalam menerapkan penyesuaian tarif demi menjaga daya saing dan momentum pertumbuhan ekonomi.
Ia menjelaskan kenaikan tarif listrik di Batam didasarkan pada perubahan parameter ekonomi makro, seperti nilai tukar rupiah, tingkat inflasi, serta harga fuel dan batubara yang menjadi acuan dalam penetapan tarif listrik kuartalan. Secara akumulatif, parameter tersebut menunjukkan seharusnya tarif listrik kuartal III 2025 naik.
“Perlu diketahui bahwa PT PLN Batam tidak menerima subsidi maupun kompensasi dari pemerintah, berbeda dengan PT PLN (Persero), sehingga selisih antara biaya pokok penyediaan listrik dan tarif menjadi tanggungan PT PLN Batam,” imbuh Jisman.
Dengan kenaikan tarif listrik ini, margin keuntungan PLN Batam diproyeksikan meningkat menjadi 2,73 persen, dari sebelumnya negatif. Sementara itu, PT PLN (Persero) memperoleh margin sebesar 7 persen.
“Kami berharap dengan adanya penyesuaian ini, PT PLN Batam dapat meningkatkan keandalan pasokan listrik dan kualitas layanan kepada masyarakat di Batam, serta terus mendorong efisiensi dalam operasionalnya,” pungkas Jisman.
(PTA)