Menteri PKP Tolak Bantuan Asing Bangun 3 Juta Rumah Prabowo, Kenapa?




Jakarta, CNN Indonesia

Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait alias Ara menolak bantuan asing dalam pembangunan 3 juta rumah yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.

Penolakan atas segala bantuan asing itu setidaknya berlaku sepanjang 2025, sejalan dengan adanya kucuran dana Rp130 triliun yang diberikan Danantara untuk program kredit usaha rakyat (KUR) Perumahan.

“Pak Prabowo (Presiden Prabowo Subianto) sudah sampaikan, diskusi, arahannya jelas adalah kita berdiri di kaki sendiri,” tegas Ara selepas bertemu Menko Airlangga Hartarto di Kemenko Perekonomian, Jakarta Pusat, Kamis (26/6).

IKLAN

Gulir untuk melanjutkan konten

“Karena ada beef up Pak Menko Airlangga, Pak Rosan (CEO Danantara Rosan Roeslani) yang sangat luar biasa. Kemudian, juga dari kebijakan Financial institution Indonesia (BI). Saya rasa itu sudah sangat besar,” jelasnya.



Maruarar Sirait menegaskan pihaknya sudah 3-4 kali rapat untuk finalisasi skema KUR Perumahan. Ia menyinggung ada potensi perubahan aturan untuk mengakomodir pendanaan Danantara.

Ara lantas berterima kasih atas niat pihak-pihak luar negeri untuk membantu pembangunan 3 juta rumah. Kendati demikian, ia mengharapkan menolak bantuan asing atau mengambil utang luar negeri.

“Tahun ini (2025) ya kita berterima kasih atas penawarannya. Tetap hubungan kita baik. Kita tidak anti dengan utang luar negeri, tapi kebijakan dari pemerintah, negara, arahan Presiden Prabowo tahun ini di bidang perumahan kita berdiri di kaki kita sendiri,” tandasnya.

Sementara itu, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan KUR Perumahan nantinya bukan cuma diberikan kepada calon pembeli rumah. Fasilitas tersebut juga bisa dipakai untuk keperluan konstruksi atau pembangunan perumahan.

Airlangga menyebut pihaknya masih akan membahas skema KUR Perumahan dengan sejumlah stakeholder terkait. Ini termasuk opsi subsidi bunga KUR yang akan dibicarakan bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani.

“Tentu kita akan bahas dalam rapat juga dengan Menteri Keuangan (Sri Mulyani) sehingga akan ada perubahan plafon subsidi bunga … (KUR Perumahan akan cair) dalam waktu singkat,” tegas Airlangga.

Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danatara) menggelontorkan Rp130 triliun untuk sektor perumahan. Dana itu diberikan kepada Himpunan Financial institution Milik Negara (Himbara) sebagai likuiditas untuk menjalankan program KUR Perumahan.

CEO Danantara Roslan Roeslani mengklaim sudah mendiskusikan rencana ini dengan bank-bank BUMN. Ia berkata uang tersebut dikucurkan karena program perumahan penting bagi perekonomian dan masyarakat.

[Gambas:Video CNN]

(SKT/PTA)


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *