Mendag Ungkap Progres Nego Tarif Trump Jelang Tenggat 8 Juli
Jakarta, CNN Indonesia –
Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengungkapkan belum ada kesepakatan terkait tarif impor yang ditetapkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
“Belum (belum ada kesepakatan tarif Trump),” ungkap Budi selepas Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama dengan World Australia Halal Certification di Kemendag, Jakarta Pusat, Kamis (26/6).
“Jadi, sampai sekarang masih proses negosiasi. Belum ada kesepakatan seperti apa, jadi (proses negosiasi) masih berjalan,” jelasnya.
IKLAN
Gulir untuk melanjutkan konten
Budi paham tenggat waktu (time limit) penundaan tarif resiprokal akan segera berakhir pada 8 Juli nanti. Namun, ia menegaskan Trump memang belum memutuskan apapun.
“Ya, pasti ada kesepakatan lah. Artinya, cepat ada kesepakatan. Karena sampai sekarang dia (Trump) juga belum memutuskan. Artinya, negosiasi masih berjalan,” tutur sang menteri.
Indonesia merupakan salah satu korban kebijakan tarif resiprokal AS yang diumumkan Presiden Donald Trump pada 2 April 2025. Besaran tarif yang dibebankan kepada produk-produk Indonesia adalah 32 persen.
Trump lalu menunda implementasi tarif tinggi itu selama 90 hari sejak 9 April 2025. Alasannya, ia ingin membuka ruang negosiasi dengan para negara mitra. Cut-off date pause itu akan berakhir pada 8 Juli 2025 mendatang.
Tim negosiasi Indonesia yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto sebenarnya sudah bertemu sederet anak buah Trump sejak 17 April 2025, seperti Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick, Menteri Keuangan AS Scott Bessent, dan Pejabat USTR Duta Besar Jamieson Greer.
Bahkan, Airlangga sempat mengklaim Indonesia dan AS bisa sepakat menyelesaikan negosiasi itu dalam 60 hari.
Nasib Indonesia seharusnya sudah terang pada 16 Juni 2025, jika benar perundingannya rampung dalam 60 hari. Sayang, belum ada kejelasan aturan tarif resiprokal hingga saat ini.
(SKT/PTA)