Batam Jadi Kota Percontohan Dekarbonisasi di Sektor Bangunan Gedung




Jakarta, CNN Indonesia

Batam dicanangkan sebagai kota percontohan dekarbonisasi lingkungan binaan di sektor bangunan gedung.

Terpilihnya Kota Batam merupakan bagian dari upaya percepatan transisi energi di wilayah perkotaan yang didukung oleh proyek Sustainable Power Transition in Indonesia (SETI).

Sekretaris Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sahid Junaidi mengatakan Batam didorong menjadi kota percontohan transisi energi dan konservasi energi di sektor bangunan gedung dalam proyek SETI.

IKLAN

Gulir untuk melanjutkan konten

“Batam memiliki sejumlah keunggulan, di antaranya kapasitas sumber daya manusia, konsumsi listrik, potensi energi terbarukan, inisiatif berkelanjutan yang sudah ada, dan penilaian potensi pertumbuhan di masa depan. Dengan dipilihnya Batam sebagai salah satu kota percontohan, pembangunan dan pertumbuhan ekonomi diharapkan bisa berjalan berdampingan dengan langkah-langkah dekarbonisasi agar Kota Batam menjadi kota madani, fashionable, dan berkelanjutan,” kata Sahid pada acara Kick-off Proyek SETI di Batam, Rabu (25/6).



Proyek SETI merupakan bentuk kerja sama bilateral antara pemerintah Indonesia dan Jerman melalui Direktorat Jenderal EBTKE Kementerian ESDM dan diimplementasikan oleh konsorsium yang terdiri dari GIZ, IESR, WRI, dan CERAH.

Proyek yang dimulai sejak 2023 hingga 2028 ini menargetkan lingkungan binaan di perkotaan terutama bangunan milik kantor pemerintah, komersial, seperti perkantoran, mal, dan rumah sakit, untuk menerapkan langkah-langkah konservasi energi dan penggunaan energi terbarukan.

Sahid menjelaskan proyek SETI bertujuan mendukung dekarbonisasi sektor industri dan bangunan melalui penerapan energi terbarukan dan konservasi energi secara terintegrasi.

Di lingkup perkotaan, fokus proyek ini adalah dekarbonisasi bangunan yang dilakukan dengan perencanaan, penyusunan strategi, dan dukungan implementasi melalui proyek percontohan konservasi energi dan energi terbarukan di sektor bangunan, baik milik pemerintah, komersial, maupun residensial.

“Inisiatif kota percontohan ini merupakan langkah penting dalam perjalanan Indonesia menuju masa depan energi yang berkelanjutan, memastikan bahwa pelajaran yang dipetik dan praktik terbaik dari Kota Batam dapat berkontribusi sebagai style dalam pengambilan keputusan yang lebih luas di tingkat nasional,” katanya.

Menurut Jefridin Hamid, Sekretaris Daerah Kota Batam, melakukan transisi energi membawa manfaat konkret bagi Batam. Dari segi ekonomi, transisi energi akan menciptakan peluang investasi baru, lapangan kerja hijau, dan diversifikasi ekonomi.

Dari segi sosial, sambungnya, kualitas hidup masyarakat meningkat seiring dengan ketersediaan energi yang stabil dan terjangkau. Energi terbarukan dapat mendorong inovasi dan pembangunan berkelanjutan di berbagai sektor.

“Kami mengapresiasi pemilihan Kota Batam sebagai kota pertama di Sumatera yang dicanangkan sebagai kota percontohan dekarbonisasi sektor bangunan di perkotaan melalui Proyek SETI. Kami ingin menjadi pelopor dan contoh bagi daerah lain di Indonesia,” kata Jefridin.

Berdasarkan information yang dihimpun konsorsium SETI, di Batam terdapat 269.864 bangunan gedung yang terdiri dari bangunan residensial sekitar 91 persen, bangunan sosial sekitar 1 persen, dan bangunan bisnis serta pemerintah kurang dari 1 persen.

Pemerintah Kota Batam dapat memaksimalkan dukungan dari proyek SETI untuk merancang dan mengevaluasi program dekarbonisasi sektor bangunan gedung di wilayahnya.

[Gambas:Video CNN]

(FBY/PTA)


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *