Kemenko Perekonomian Apresiasi Smelter PTFI Beroperasi Lebih Cepat



Jakarta, CNN Indonesia

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian memberikan apresiasi tinggi kepada PT Freeport Indonesia (PTFI) atas percepatan operasional smelter di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik. Smelter tersebut berhasil beroperasi kembali sejak pertengahan Mei 2025, lebih cepat dari jadwal semula di pekan ketiga Juni.

Hal ini disampaikan Deputi Bidang Koordinasi Energi dan Sumber Daya Mineral Kementerian Koordinator Perekonomian Elen Setiadi saat mengunjungi Smelter PTFI di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik, Sabtu (21/6).

“Kami telah menerima laporan dan melihat langsung di lapangan bahwa perbaikan telah selesai dan operasi sudah dimulai, bahkan dengan kapasitas yang melebihi 40%,” kata Elen.

IKLAN

Gulir untuk melanjutkan konten

“Oleh karena itu, kami memberikan apresiasi kepada PTFI atas keberhasilan mereka dalam mempercepat proses
perbaikan ini. Kami mengapresiasi PTFI yang bisa mengeskalasi proses perbaikan ini,” tambah Elen.

Dengan beroperasi kembali smelter PTFI ini, dia berharap proses hilirisasi bisa terus ditingkatkan sehingga harapan Presiden Prabowo dapat tercapai dalam waktu dekat.



Meski begitu, masih ada sejumlah hal teknis yang diinginkan dari PTFI. Pertama, memastikan bahwa proses ramp-up hingga 100% bisa diselesaikan dan tidak ada kendala.

“Kemudian, kedua, kami harapkan Kementerian ESDM melakukan peningkatan pengawasan bersama PTFI sehingga kita bisa mencegah lebih awal apabila masih terjadi kendala di lapangan,” kata Elen.

Dalam kunjungan ini turut hadir perwakilan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Kementerian Keuangan, Kementerian Investasi, Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian dan Kementerian BUMN.

Hadir pula perwakilan dari MIND ID, serta Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Di sisi lain, dari PTFI diwakili oleh Wakil Presiden Direktur Jenpino Ngabdi dalam kunjungan ini.

BNR PTFIDelegasi pemerintah dipimpin Deputi
Bidang Koordinasi Energi dan Sumber
Daya Mineral Kementerian Koordinator
Perekonomian Elen Setiadi (tengah)
bersama rombongan saat mengunjungi
ruang kontrol Smelter PTFI di Kawasan
Ekonomi Khusus (KEK) Gresik, Sabtu.
Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian mengapresiasi
beroperasinya kembali Smelter PT
Freeport Indonesia lebih cepat dari
rencana. (Foto: Dok. PTFI).

Dalam kesempatan itu, Jenpino menyampaikan apresiasi atas kunjungan dan dukungan pemerintah melalui Kementerian Perekonomian.

“Kami berterima kasih atas kunjungan dan dukungan dari Kemenko Perekonomian dan Kementerian lainnya. PTFI sebagai perusahaan tambang terintegrasi dari hulu hingga hilir berkomitmen mendukung penuh program hilirisasi sumber daya mineral yang ditetapkan pemerintah,” kata Jenpino.

Ia menambahkan smelter PTFI telah berhasil beroperasi kembali sejak Mei lalu, lebih cepat dari jadwal semula. Hal ini karena proses perbaikan yang berhasil diselesaikan lebih cepat.

“Smelter beroperasi dijadwalkan mulai pekan ketiga Juni, namun proses perbaikan berhasil diselesaikan lebih cepat sehingga smelter beroperasi lebih cepat yakni pertengahan Mei,” tambahnya.

Saat ini, Smelter PTFI telah memasuki fase ramp-up atau peningkatan kapasitas produksi secara bertahap, dari 40% hingga mencapai 100% pada bulan Desember 2025.

Dalam kunjungannya, Elen Setiadi bersama rombongan juga meninjau secara langsung ke house smelter yaitu Commonplace Gasoline Cleansing Plant (CGCP), Sulphuric Acid Plant (SAP) dan Central Regulate Construction (CCB).

Kegiatan ini dilakukan agar rombongan dapat melihat secara menyeluruh kesiapan Smelter PTFI menuju produksi penuh yang ditargetkan pada Desember 2025.

Beroperasinya kembali Smelter PTFI menjadi langkah penting dalam memperkuat kemandirian industri nasional serta memperkuat posisi Indonesia di pasar international.

Selaras dengan visi pemerintah menuju Indonesia Emas 2045, PTFI berkomitmen untuk terus memberikan kontribusi nyata dan menciptakan nilai tambah bagi bangsa dan negara.

(Ory/Ory)


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *