Wamen Investasi Klaim Preman Pengganggu Investasi Turun
Jakarta, CNN Indonesia –
Wakil Menteri (Wamen) Investasi dan Hilirisasi/Wakil Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Todotua Pasaribu menyebut kasus preman yang mengganggu para investor telah jauh menurun.
Penurunan itu ia ketahui dari laporan para kapolda di sejumlah daerah.
“Setiap minggu teman-teman kapolda kasih file, cerita sudah mulai jauh menurun kondisionalnya sekarang,” kata Todotua di Jakarta, Kamis (19/6).
IKLAN
Gulir untuk melanjutkan konten
Ia menyebut pemerintah secara tegas memberantas masalah premanisme yang mengganggu iklim investasi di tanah air.
Todotua menyampaikan persoalan keamanan terkait dengan biaya perizinan ilegal selalu menjadi pembahasan dengan para investor, baik di dalam negeri maupun asing.
“Karena kita tegas berbicara investasi, ini kita juga street display keluar ketemu sama investor, yang diomongin hal-hal yang kayak begini,” ujar Todotua.
Ia menjelaskan, salah satu kasus premanisme yang juga menjadi perhatian Todotua adalah perkara pemalakan proyek pembangunan pabrik Chandra Asri Alkali (CAA) sebesar Rp5 triliun yang melibatkan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Cilegon dan beberapa ormas.
Menurutnya, kasus tersebut sedang berjalan proses hukumnya. Ia juga menyebut selalu berkoordinasi dengan kapolda setempat dan saat ini keadaannya mulai kondusif.
Lebih lanjut, Todotua menegaskan bahwa pemerintah akan selalu menindaklanjuti laporan premanisme. Menurutnya, pemerasan seperti ini akan membuat investor mengundurkan diri untuk bekerja sama dengan Indonesia.
“Karena kita bisa hitung ya kan, value yang terjadi dengan yang namanya premanisasi, perizinan-perizinan ini, apa lah semua-semuanya ini. Ini angkanya 15-20 persen, gimana orang mau kumpul di negara kita,” imbuh Todotua.
(AGT/SFR)