ESDM Sebut Tak Ada Pembicaraan PLTN dalam Kunjungan Prabowo ke Rusia




Jakarta, CNN Indonesia

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyampaikan belum ada pembahasan soal pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) dalam kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke Rusia.

“Nggak (bahas PLTN), kayaknya nggak bahas,” ujar Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM Eniya Listiani Dewi di Jakarta, Kamis (19/6) seperti dikutip dari Antara.

Eniya menyampaikan yang mendampingi Presiden ke Rusia, selain Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, adalah Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara (Minerba) Tri Winarno, yang juga merupakan Plt Direktur Jenderal Minyak dan Gasoline Bumi (Migas).

IKLAN

Gulir untuk melanjutkan konten

Terkait dengan pembentukan Nuclear Power Program Implementation Group (NEPIO) atau Organisasi Pelaksana Program Energi Nuklir, Eniya menyampaikan terdapat perubahan setelah dirinya berdiskusi dengan Kementerian Sekretariat Negara.



Kemensetneg, kata dia, meminta agar pembentukan pelaksana program energi nuklir berbentuk peraturan presiden (perpres), bukan keputusan presiden (kepres) sebagaimana yang telah dirancang selama ini.

“Dari situ konsepnya perpres itu pengaturannya, nanti misalnya lokasinya ditentukan, operasionalnya seperti apa, itu pengaturan simpelnya dulu, di dalamnya baru ada pokja-pokja (kelompok kerja) yang nanti menentukan lokasi dan menentukan proses apakah ini lelang atau pemerintah,” ujarnya lagi.

Presiden Prabowo melakukan lawatan ke Rusia pekan ini. Ia akan melakukan sejumlah kegiatan di Rusia.

Salah satunya, melakukan pertemuan bilateral bersama Presiden Rusia Vladimir Putin.

Pada Jumat (20/6), Kepala Negara dijadwalkan menjadi salah satu pembicara dalam St Petersburg World Financial Discussion board (SPIEF) 2025.

Discussion board bergengsi ini menjadi ajang pertemuan para pemimpin negara dan pemangku kepentingan ekonomi international.

[Gambas:Video CNN]

(AGT)


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *