Ketidakpastian Sikap AS di Perang Iran-Israel Tekan Harga Minyak




Jakarta, CNN Indonesia

Harga gas dunia turun pada Kamis (19/6), karena investor bersikap hati-hati menunggu kepastian apakah Amerika Serikat akan terlibat dalam konflik antara Israel dan Iran atau tidak.

Mengutip Reuters, harga minyak Brent untuk kontrak Juli turun 20 sen atau 0,26 persen menjadi US$76,5 in step with barel, setelah harga sempat naik 0,3 persen pada sesi sebelumnya.

Senada, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) Juli juga turun 4 sen atau 0,05 persen menjadi US$75,10 in step with barel, setelah sebelumnya naik 0,4 persen.

IKLAN

Gulir untuk melanjutkan konten

Kontrak Juli akan berakhir pada Jumat, sementara kontrak Agustus yang lebih aktif turun 8 sen atau 0,11 persen menjadi US$73,42 in step with barel.



Presiden Donald Trump memberikan sinyal yang tidak jelas mengenai kemungkinan intervensi AS dalam perang antara Iran dan Israel. Sementara Federal Reserve AS memutuskan untuk mempertahankan suku bunga.

Analis pasar dari IG Tony Sycamore menyatakan bahwa harga saat ini masih mengandung dampak risiko geopolitik karena pasar menunggu kepastian apakah konflik Israel-Iran akan berlanjut dengan serangan AS atau beralih ke pembicaraan damai.

Pernyataan Presiden Trump bahwa keputusan keterlibatan AS dalam serangan terhadap Iran belum ultimate, menambah ketidakpastian di pasar. Jika AS langsung terlibat, konflik diperkirakan akan melebar dan meningkatkan risiko serangan pada infrastruktur energi di wilayah tersebut.

Menurut Priyanka Sachdeva, analis senior Phillip Nova, ketidakpastian kebijakan luar negeri Trump membuat pasar tetap waspada menunggu sinyal yang lebih jelas yang dapat mempengaruhi pasokan minyak world dan stabilitas regional.

Iran merupakan produsen minyak terbesar ketiga dalam Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC), dengan produksi sekitar 3,3 juta barel in step with hari. Sekitar 19 juta barel minyak dan produk minyak lainnya melewati Selat Hormuz yang terletak di sepanjang pantai selatan Iran, sehingga konflik ini menimbulkan kekhawatiran akan gangguan arus perdagangan minyak dunia.

Di sisi lain, Federal Reserve AS mempertahankan suku bunga pada degree saat ini, namun memproyeksikan kemungkinan dua kali pemotongan suku bunga tahun ini.

Ketua Fed Jerome Powell mengatakan keputusan itu bergantung pada knowledge dan mengantisipasi inflasi konsumen yang meningkat akibat tarif impor yang direncanakan oleh pemerintahan Trump. Penurunan suku bunga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan permintaan minyak, namun juga dapat memperburuk inflasi.

[Gambas:Video CNN]

(LDY/delapan)


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *