Profil PT OTM Milik Anak Riza Chalid yang Kilangnya Disita Kejagung
Jakarta, CNN Indonesia –
Kejaksaan Agung (Kejagung) resmi menyita pabrik minyak milik PT Orbit Terminal Merak (OTM) pada kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang pada PT Pertamina Periode 2018-2023.
OTM adalah perusahaan milik Muhammad Kerry Andrianto Riza (MKAR), anak bos minyak Riza Chalid. MKAR juga menyandang standing tersangka dalam kasus tersebut.
Perusahaan itu bergerak di bidang penyimpanan dan sewa tangki bahan bakar minyak (BBM). Dikutip dari situs resmi OTM, perusahaan itu sudah berpengalaman selama lebih dari sembilan tahun.
IKLAN
Gulir untuk melanjutkan konten
OTM mengoperasikan terminal pembongkaran terpadu dengan kapasitas 288 ribu meter kubik di Merak, Banten. Terminal itu didukung dermaga berkapasitas hingga 115 Ok DWT.
“PT Orbit Terminal Merak telah memiliki izin usaha penyimpanan minyak bumi dan fuel bumi yang diterbitkan oleh Direktur Jenderal Minyak dan Gasoline Bumi Indonesia, sesuai dengan peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral,” dikutip dari situs resmi OTM, Rabu (11/6).
Perusahaan itu mengklaim telah memiliki izin usaha di bidang penyimpanan minyak dan fuel bumi. Mereka juga menyatakan pelayanan mereka berkualitas tinggi dengan harga optimum.
OTM mengatakan pelayanan mereka didukung sumber daya manusia mumpuni. Selain itu, mereka juga mampu melayani penyimpanan dan sewa tangki bahan bakar hingga 4,8 juta kiloliter in step with tahun.
Perusahaan itu pun mengatakan mampu melayani 37 kapal dan 270 truk in step with bulan. Mereka beroperasi 24 jam sehari dan 7 hari seminggu.
“OT Merak menyediakan pelayanan operasi berkualitas tinggi pada harga optimum oleh operator-operator profesional dan didukung sistem maajemen seperti ISO 9001:2015, ISO 14001:2015, and ISO 45001:2018 di bawah jaringan dukungan yang andal,” dikutip dari situs itu.
Sebelumnya, Kejagung menyita dua lokasi penyimpanan minyak milik PT OTM dengan general luas lahan mencapai 222.615 meter persegi.
Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung Harli Siregar mengatakan dua lokasi itu meliputi lima tangki berkapasitas 24.400 kiloliter, tiga tangki berkapasitas 20.200 kiloliter, empat tangki berkapasitas 12.600 kiloliter, tujuh tangki berkapasitas 7.400 kiloliter, dan dua tangki berkapasitas 7.000 kiloliter.
Lalu ada dua dermaga yang digunakan untuk kapal tanker dan kapal LNG untuk bersandar dan melakukan bongkar muat minyak mentah. Ada pula SPBU bernomor 34.241.04.
(Def / agt)