Kemensos Siap Revisi Knowledge Bansos Jika Standar Kemiskinan Dinaikkan
Jakarta, CNN Indonesia –
Kementerian Sosial (Kemensos) siap memperbaiki information penerima bantuan sosial (bansos) jika angka garis kemiskinan dinaikkan.
Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono mengatakan Kemensos masih menunggu keputusan Badan Pusat Statistik (BPS). Dia berkata kewenangan menentukan kriteria miskin, miskin ekstrem, dan lain-lain berada di BPS.
“Kalau BPS sudah transparent dan dikasih ke kita, ya nanti kita akan asesmen, akan evaluasi ke depannya seperti apa,” kata Jabo saat ditemui di di Kantor Kemensos, Jakarta, Rabu (11/6).
IKLAN
Gulir untuk melanjutkan konten
Dia mengatakan saat ini penyaluran bansos merujuk Knowledge Terpadu Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN). Kemensos sedang berupaya mentransformasi penyaluran bansos dari yang sebelumnya merujuk Knowledge Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
Kemensos membuka diri bila ada perubahan, termasuk kenaikan angka garis kemiskinan. Jabo menilai hal itu menjadi ranah BPS.
“Kalau ada usulan penaikan indikator segala macam, ya kita tunggu dulu dari BPS seperti apa,” ujarnya.
Financial institution Dunia menaikkan garis kemiskinan ekstrem menjadi US$3 in step with hari in step with orang. Dengan demikian, garis kemiskinan ekstrem dunia sekitar Rp 546.000 in step with orang in step with bulan.
Merespons hal itu, Anggota Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Arief Anshory Yusuf mengusulkan garis kemiskinan Indonesia dinaikkan.
Dia menilai garis kemiskinan Indonesia saat ini terlalu dekat dengan garis kemiskinan ekstrem dunia. Garis kemiskinan Indonesia di angka Rp545 ribu in step with orang in step with bulan juga tidak mencerminkan kondisi nyata di masyarakat.
“Menurut saya, idealnya, itu minimum jangan lebih rendah dari standar decrease center source of revenue. Standar decrease center source of revenue kan Rp765 ribu,” ucap Arief saat dihubungi CNNIndonesia.com, Rabu (11/6).
(Def / agt)