Jemaah Makassar Punya Tradisi Unik usai Ibadah Haji di Makkah
Makassar, CNN Indonesia –
Jemaah asal embarkasi Makassar menggelar tradisi khas Sulawesi Selatan yang dikenal Mappatoppo atau ‘wisuda’ haji yang dilaksanakan usai menjalani puncak ibadah haji Di Arafat dan di Mina.
Di kalangan masyarakat Sulsel, Mappatoppo merupakan ungkapan kebahagiaan dan rasa syukur, sekaligus pengesahan simbolik terhadap gelar haji yang telah diraih.
IKLAN
Gulir untuk melanjutkan konten
Prosesi ini juga menjadi wadah mempererat kebersamaan jemaah serta ekspresi suka cita usai menyelesaikan salah satu rukun Islam yang paling agung.
“Tradisi ini tidak sekadar seremonial. Ini adalah ungkapan syukur dan wujud kekhusyukan atas nikmat Allah yang telah memperkenankan kita menyelesaikan rangkaian haji dengan selamat,” kata Pembimbing Ibadah Kloter 6 UPG, Musriadi dikutip laman Kemenag Sulsel, Minggu (8/6).
Ritual Mappatoppo disebut tenda jemaat dan diimplementasikan setelah jemaat Sulse setelah melempar jumrah aqabah di Mina.
jemaah mengenakan pakaian rapi, sebagian mengenakan baju putih, dan satu in keeping with satu “diwisuda” dengan disematkan jilbab atau sorban di kepala, sebagai simbol penghormatan atas gelar “Haji” yang telah sah disandang.
“Mappatoppo ini menjadi simbol bahwa perjuangan religious mereka telah mencapai puncaknya,” ujarnya.
Tradisi tersebut berlangsung dengan diiringi shalawat dan doa bersama seluruh jemaah haji asal Sulsel tersebut. Tradisi ini mencerminkan kearifan lokal yang terus dilestarikan oleh masyarakat Bugis-Makassar, meski jauh dari kampung halamannya.
“Kami sebagai Ketua Kloter merasa bangga melihat semangat dan kekompakan jemaah,” tuturnya.
Para jemaah haji asal Sulsel, kata Musriadi terus menjaga keberlangsungan tradisi Mappatoppo ini, sehingga diharapkan semakin memperkokoh soliditas antar jemaah dan membawa pulang semangat haji yang penuh berkah, tidak hanya dalam bentuk gelar, tetapi juga dalam perilaku dan keteladanan sebagai insan yang telah menunaikan ibadah haji.
“Semoga menjadi haji yang mabrur,” imbuhnya.
(Mir/bac)