SPTP Gandeng UNUSA Latih Juru Sembelih Halal Jelang Iduladha 2025
Jakarta, CNN Indonesia –
Dalam rangka menyambut Hari Raya Iduladha 1446 Hijriah, PT Pelindo Terminal Petikemas (SPTP) mengambil langkah proaktif dengan menyiapkan juru sembelih halal (Juleha) bersertifikat. Sedikitnya 30 orang telah mengikuti pelatihan dan sertifikasi sebagai juru sembelih halal melalui kerja sama dengan Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (UNUSA).
Inisiatif ini lahir dari komitmen SPTP untuk memastikan proses penyembelihan hewan kurban dilakukan sesuai kaidah agama sekaligus memenuhi standar teknis yang berlaku. Para juru sembelih yang dipersiapkan tidak hanya memahami aspek non secular, tetapi juga dilengkapi dengan pengetahuan komprehensif mengenai keselamatan, kesehatan, dan sanitasi.
Company Secretary PT Pelindo Terminal Petikemas, Widyaswendra, menjelaskan bahwa program penyiapan juru sembelih halal ini merupakan yang pertama dilaksanakan di wilayah Surabaya. Secara bertahap hal tersebut juga akan dilakukan di space kerja perseroan yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia.
IKLAN
Gulir untuk melanjutkan konten
“Juru sembelih halal atau kami sebut Juleha ini tidak hanya soal pemotongan sesuai aturan agama, tapi juga berkaitan dengan aspek keselamatan, kesehatan, kebersihan sanitasi dan mengkoordinasi seluruh kegiatan,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (5/6).
Di samping menyiapkan juru sembelih halal, SPTP dan grup usaha juga menyalurkan hewan kurban kepada masyarakat. Untuk tahun ini, perseroan menyiapkan 109 ekor sapi dan 109 ekor kambing.
Hewan kurban tersebut disalurkan melalui masjid atau lembaga keagamaan yang ada di lingkungan sekitar perusahaan.
Rektor UNUSA, Achmad Jazidie, menyebut para juru sembelih halal yang disiapkan berasal dari beberapa pesantren yang ada di wilayah Surabaya dan sekitarnya.
Mereka memperoleh pelatihan baik secara teori maupun praktik dalam melakukan pemotongan hewan kurban. Selanjutnya mereka mengikuti ujian sesuai standar kompetensi yang telah ditetapkan oleh BNSP untuk profesi juru sembelih halal.
“Ada teorinya dan juga praktik langsung pemotongan hewan kurban. Pemateri juga sesuai dengan bidangnya, ada yang memberikan materi terkait dengan syariat islam terkait pemotongan hewan kurban, ada juga yang memberikan materi sesuai dengan kemampuan teknis yang dimiliki,” papar dia.
Lebih lanjut, Achmad mengatakan untuk menjadi seorang juru sembelih halal bersertifikat BNSP seseorang harus memiliki 13 kompetensi yang terbagi dalam 2 kategori yaitu pengembangan profesionalitas dan pengelolaan penyembelihan.
Pada kategori pengembangan profesionalitas terdapat 7 kompetensi yang harus dimiliki yakni melakukan ibadah wajib, menerapkan persyaratan syariat islam, menerapkan kesehatan dan keselamatan kerja, melakukan komunikasi efektif, mengkoordinasikan pekerjaan, menerapkan higiene sanitasi, dan menerapkan prinsip kesejahteraan hewan.
Selanjutnya pada kategori pengelolaan penyembelihan terdapat 6 unit kompetensi yaitu menyiapkan peralatan penyembelihan, melakukan pemeriksaan fisik hewan, menetapkan kesiapan hewan untuk disembelih, menerapkan teknik penyembelihan hewan, memeriksa kelayakan proses penyembelihan, serta menetapkan standing kematian hewan.
“Sebelum para juru sembelih halal yang disiapkan oleh PT Pelindo Terminal Petikemas menerima sertifikat profesi BNSP, kompetensi mereka diuji oleh asesor yang juga telah memiliki sertifikat sebagai asesor juru sembelih halal,” pungkasnya.
Program ini tidak hanya mencerminkan tanggung jawab sosial perusahaan, tetapi juga menunjukkan upaya nyata dalam meningkatkan profesionalisme pelayanan keagamaan di Indonesia. Melalui standardisasi dan sertifikasi, diharapkan tradisi kurban dapat dilaksanakan dengan lebih baik, aman, dan sesuai kaidah yang berlaku.
(rir)