BPS Ungkap Alasan Tunda Rilis Knowledge Ekspor-Impor April ke 2 Juni




Jakarta, CNN Indonesia

Badan Pusat Statistik (Bps) mengungkap alasan menunda rilis data ekspor dan impor (eksim) April 2025 ke 2 Juni 2025.

Jika merujuk jadwal rutin, knowledge itu seharusnya dirilis pertengahan Mei 2025.

Direktur Statistik Distribusi BPS Sarpono mengatakan ada perubahan sistem peluncuran knowledge eksim. Dia berkata rilis knowledge hanya akan dilakukan satu kali in keeping with bulan dari semula dua kali in keeping with bulan.

IKLAN

Gulir untuk melanjutkan konten

“Dari hasil evaluasi yang kita lakukan, dan dalam rangka meningkatkan kualitas layanan BPS, yaitu akan dirilis dalam bentuk angka tetap. Maka kita sampaikan bisnis proses baru untuk disimulasi knowledge tersebut,” ujar Sarpono pada jumpa pers di Kantor BPS, Jakarta, Rabu (28/5).



Sarpono menjelaskan biasanya BPS merilis knowledge ekspor-impor dalam tiga tahap. Pertama, angka sementara yang dirilis 15 hari setelah bulan knowledge. Misalnya, angka sementara eksim April dirilis pertengahan Mei.

Keduaangka tetap yang dirilis 30-31 hari setelah bulan knowledge. Misalnya, angka tetap eksim April dirilis hari kerja pertama di bulan Juni. Knowledge angka tetap ini adalah knowledge termutakhir setelah BPS menambahkan pembaruan knowledge dari Ditjen Bea dan Cukai serta sejumlah lembaga terkait.

Tahap ketiga adalah angka revisi tahunan. Knowledge ini mencakup ekspor dan impor dalam satu tahun beserta perbaikan knowledge kepabeanan. Knowledge ini biasanya dirilis 5-6 bulan setelah tahun berakhir.

“Dalam rangka untuk meningkatkan mutu statistik dan juga meningkatkan kualitas layanan statistik, kita tidak lagi melakukan press unlock angka sementara, tetapi yang kita sampaikan adalah angka tetap di setiap awal bulan,” ujar Sarpono.

“Mungkin selama ini, rekan-rekan media banyak mencuplik knowledge yang dirilis, yang mungkin sebetulnya itu masih knowledge sementara. Jadi, ini yang menjadi salah satu penjelasan kenapa untuk dirilis ekspor impor kita lakukan penyesuaian jadwalnya,” ucapnya.

Sebelumnya, BPS menunda rilis knowledge ekspor dan impor April 2025. Dalam pengumuman resmi, BPS menyatakan akan merilis knowledge itu di awal Juni.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto membantah intervensi pemerintah dalam penundaan itu. Dia juga membantah isu penundaan karena kinerja neraca perdagangan tidak baik.

“Kalau BPS selalu independen dengan melaporkan statistiknya. Tidak ada kita kekhawatiran (knowledge jelek),” ujar Airlangga di Istana Negara, Jakarta, Kamis (15/5).

[Gambas:Video CNN]

(DHF/PTA)


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *